Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Awet Pialanya

Masalah Turnamen Sepak Bola Marah Halim yang diusulkan Gubernur Ewp Tambunan dengan nama Piala Gubernur Sumatera Utara. Rencana Turnamen Piala Marah Halim ke-8 yang dijadwalkan 27 April s/d 9 Mei. (or)

10 Februari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HAMPIR setahun Marah Halim tidak lagi menjabat gubernur Sumatera Utara. Kini dia tenang-tenang saja di Medan dan tak diketahui jelas apa kegiatannya. Setelah dia digantikan Mayjen EWP Tambunan, orang Medan lebih mempertanyakan nasib turnamen yang memperebutkan piala emas lebih 5 kg atas namanya itu, ketimbang prestasi pemerintahannya. Orang Medan menguatirkan bahwa dengan penggantian gubernur turnamen tersebut juga bakal "padam" setelah berlangsung sampai 7 kali. Selama ini fasilitas penyelenggaraannya justru dicampuri unsur Pemda Sumatera Utara. Tambunan pernah mencanangkan tentang perlunya ada turnamen sepakbola yang memperebutkan "Piala Gubernur Sumatera Utara" dan tak harus atas nama pribadi seseorang. Kemudian ada spekulasi bahwa pada masa mendatang turnamen Piala Marah Halim, jika dipertahankan, tak lagi berkelanjutan di Medan. Sebelumnya, kegiatan tersebut telah masuk kalender tetap PSSI dan diakui FIFA. Marah Halim sendiri tidak menanggapi Tambunan. Hanya ia menyebutkan, "soal turnamen Piala Marah Halim kini saya serahkan kepada pengurus KONI Sumatera Utara." KONI Sum-Ut yang ketuanya masih Kamaruddin Panggabean (dan secara permanen juga ketua panitia penyelenggara turnamen Piala Marah Halim) menyambut baik keinginan bekas gubernur tersebut. Setelah itu soaljawab mengenai nasib turnamen tadi diam sebentar. Hasrat Medan untuk menyelenggarakannya ternyata muncul lagi, bukan atas nama KONI Sumatera Utara. Apa yang disebut Yayasan Piala Marah Halim telah dibentuk 17 Januari. Dan yayasan inilah yang menangani turnamen ke-8 yang dijadwalkan 27 April s/d 9 Mei. Panggabean tetap sebagai ketua pelaksana turnamen -- mengatakan nanti akan ikut 4 tim dalam negeri -- Persija, Persebaya, PSMS dan Persiraja Banda Aceh. Juga sudah diundang: tim-tim dari Iran, Burma (juara tahun lalu), Thailand, Jepang, Kora Selatan. Negeri Belanda dan Timur Tengah. Keempat peserta domestik yang diundangnya itu adalah pengikut Kompetisi Divisi Utama PSSI baru-baru ini. Ternyata PSM Ujung Pandang, meski dalam turnamen sebelumnya dipanggil ke Medan, kini dilupakannya (?)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus