Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah kabar mengejutkan muncul di dunia maya pada pertengahan bulan lalu. David Beckham tewas akibat kecelakaan. Tubuh mantan kapten tim nasional Inggris ini terbujur di Jalan Morristown-Roswell, New Jersey, Amerika Serikat. Beribu kicauan pun mengudara di Twitter menanggapi berita tragis itu. Mayoritas pengicau, yaitu para penggemarnya, histeris.
Ternyata itu hoax alias kabar bohong semata. "Itu sekadar cara Beckham menarik perhatian publik sebelum mempromosikan parfumnya di acara talk show komedian Ellen DeGeneres," tulis Michelle Lincaster dari Allvoices.com. "Dia seorang penjual yang baik."
Tudingan Lincaster mungkin benar, bisa juga salah. Tapi soal minyak wangi tersebut betul adanya. Pemain gelandang Los Angeles Galaxy ini memang tengah gencar-gencarnya mempromosikan parfum yang dia beri label dari inisial namanya, DB Homme. Meski baru akan diluncurkan pada Februari tahun depan oleh produsen asal Paris, Prancis, DB Homme disosialisasi ÂBeckham sejak sekarang.Â
Bila hoax kematian di atas sekadar trik dagang, otak di balik "promosi gelap" itu pastilah orang-orang dari Brand Beckham, perusahaan yang dibuat ÂBeckham khusus untuk mengurusi hak cipta namanya; Footwork Productions, yang mengurus perjanjian bisnis dengan pihak sponsor; atau 19, yang mengurusi berbagai hal soal Beckham yang lain.Â
Sama-sama menimbulkan sensasi, iklan Pepsi yang ditayangkan sejak April lalu jelas berbeda. Pada film berdurasi 69 detik itu, Beckham terlihat bersantai di pantai. Tanpa alas kaki, setelah meminum Pepsi, bapak empat anak ini melakukan tiga kali tendangan beruntun yang membuat bola meluncur tepat ke dalam kotak sampah yang jaraknya jauh. "Aku punya waktu 5-6 jam di pantai. Jadi aku punya banyak waktu berlatih," jawab Beckham soal keraguan banyak orang bahwa ketepatan menendangnya dalam iklan itu sekadar trik kamera.
Sensasi David Beckham di luar lapangan seperti tak pernah habis. Meski tak lagi bermain di klub Eropa, yang kompetisinya boleh dibilang sebagai kiblat sepak bola dunia saat ini, pria bertinggi badan 183 sentimeter itu masih "bisa" membuat berita. "Beckham lebih mirip seorang aktor Hollywood ketimbang pemain sepak bola," ujar Michael Stirling, CEO perusahaan manajerial sponsorship Global Sponsors.
Sepuluh musim bersama Manchester United (1993-2003), suami mantan anggota grup Spice Girls, Victoria Adams, ini mengoleksi enam gelar juara Liga Primer Inggris dan sekali Liga Champions. Empat musim bersama Real Madrid (2003-2007), pria kelahiran London ini menyabet satu gelar juara La Liga Spanyol. Dan dia menjadi kapten tim nasional Inggris sebanyak 58 kali dari total 115 kali pertandingan.Â
Kenangan indah itu telah berlalu. Bersama Los Angeles Galaxy di Liga Mayor Amerika Serikat (MLS) sejak 2007, Beckham belum pernah menjadi juara MLS Cup, yang merupakan trofi tertinggi. Karena faktor usia, jarak, dan kurang kompetitifnya liga yang Beckham ikuti, pelatih tim nasional Inggris, Fabio Capello, tak pernah lagi memakai jasanya sejak Oktober 2009.Â
Pada 2 Mei lalu, Beckham tepat berusia 36 tahun. Rekan seangkatan lulusan Akademi MU 1992 banyak yang sudah pensiun. Paul Scholes menjadi anggota staf pelatih MU, Gary Neville menjadi komentator, atau Nicky Butt bermain di Liga Hong Kong pada musim lalu. Cuma Ryan Giggs yang masih bermain di level atas bersama MU.Â
Sama seperti Giggs, Beckham belum berniat pensiun. Dia menolak keras saat Capello mengusulkan laga perpisahannya dengan The Three Lions. Lebih dari itu, dia ingin bermain memperkuat tim U-23 di Olimpiade London 2012—dan memang diperbolehkan meski usianya telah lewat.Â
Saat Beckham memutuskan bermain di Liga Amerika, banyak yang mencibir dia sekadar ingin meraup uang besar. "Dia ingin menjadi aktor di sana," kata mantan Presiden Real Madrid Ramon Calderon.Â
Untuk sebagian soal, sindiran itu tidak salah. Istrinya, Victoria, memilih mansion mewah di kawasan elite Beverly Hills sebagai tempat tinggal mereka. Beckham menghadiri banyak acara di kalangan selebritas Hollywood di waktu sela. Dengan motor gede Desmosedici RR, Beckham membentuk geng motor yang beranggotakan Tom Cruise dan beberapa pesohor lain sambil mencoba merayu Orlando Bloom serta Brad Pitt menjadi anggota.
Namun Beckham tetap atlet sejati yang, menurut mantan pelatihnya di MU, Alex Ferguson, "Selalu berlatih lebih keras ketimbang yang lain." Gelandang dengan spesialisasi tendangan lengkung itu adalah kapten Galaxy yang masih memegang catatan sebagai pemilik rekor assist—umpan yang menghasilkan gol—pada musim ini, 15 kali.Â
Kedekatan Beckham dengan kalangan selebritas Hollywood justru menjadi kekuatan bagi dia meraih popularitas. Menurut Profesor Tom Cannon, andaikan saat ini klub kecil sekelas Leicester City memiliki Beckham, mereka bakal meraih keuntungan finansial secara mendadak. "Stadion bakal penuh terus, sponsor berdatangan, kausnya terjual hebat, keuntungan 50 juta pound sterling (sekitar Rp 700 miliar) pasti datang pada tahun pertama."
Ini faktanya. Berdasarkan data yang dikeluarkan Footwork Productions tiga bulan lalu, penghasilan Beckham dari kontrak sponsor sepanjang 2010 naik 30 persen dibanding tahun sebelumnya. Gajinya bersama Galaxy mencapai 4,5 juta pound sterling (sekitar Rp 63 miliar) per tahun—gaji tertinggi di Liga Amerika. Dari sponsor—antara lain pena Sharpie, pakaian Armani, apparel Adidas—dia beroleh 12 juta pound sterling (sekitar Rp 167 miliar).Â
Popularitas Beckham bagi pihak sponsor menanjak lagi. Jumlah uang ini menjadi yang terbesar dalam lima tahun. Dan tentu saja dia adalah pesepak bola dengan penghasilan terbesar saat ini, masih di atas dua pemain terbaik dunia, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.Â
Uang tersebut belum termasuk beberapa usaha lain di luar kontrak sponsor. Beckham juga memiliki usaha sampingan yang ditangani sang istri, produk fashion berlabel dVb. Saat ini, putra Ted, perancang dapur, itu tengah gencar mempromosikan produk pakaian dalam pria yang, "Saya rancang sendiri dan saya kawal proses produksinya."Â
Gabungan Beckham-Victoria memiliki kekayaan, dalam taksiran majalah Forbes, berjumlah 165 juta pound sterling (sekitar Rp 2,3 triliun). Rata-rata gajinya mencapai 33 ribu pound sterling (sekitar Rp 460 juta) per hari.
Dalam usia uzur untuk ukuran pemain bola, pria berjulukan Spice Boy ini masih menjadi rebutan banyak klub. Leicester harus bersaing dengan Tottenham Hotspur dan Queens Park Rangers. Klub yang "mendadak kaya" dari Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), juga terang-terangan meminatinya.Â
"Saya pernah bersamanya di AC MiÂlan (saat Beckham dipinjamkan Galaxy ke Seri A Italia pada 2009 dan 2010), dan kami terus berhubungan baik," kata Direktur Olahraga PSG Leonardo. "Dia seorang yang benar-benar saya hormati. Dia menghormati aturan, mendengarkan Anda, dan ingin selalu memberikan yang terbaik bagi tim. David juga bukan sekadar pemain sepak bola. Dia ikon global."
Dengan kekuatan uang dari konsorsium yang beranggotakan keluarga kerajaan Qatar sebagai pemilik klub, PSG menjanjikan gaji tinggi dan Alex Ferguson sebagai pelatih. Untuk hal terakhir, tentu saja PSG harus mati-matian merayu Sir Alex agar bersedia meninggalkan MU. Adapun pelatih Leicester, yang bermain di Divisi I Liga Inggris, menjanjikan posisi sebagai pemain merangkap staf pelatih di bawah pelatih utama Sven-Goran Eriksson.
Beckham belum memutuskan pindah ke mana atau malah tetap di Liga Amerika. "Itu tergantung keluarga saya, terutama anak-anak," katanya. Keempat anaknya—Brooklyn Joseph, 12 tahun, Romeo James (9), Cruz David (6), dan Harper Seven (balita)—telah terbiasa hidup di Amerika. Jadi jawabannya menunggu kompetisi MLS musim ini kelar bulan depan.
Andy Marhaendra (Soccernet, Guardian, AFP)
DAVID ROBERT JOSEPH BECKHAM Kelahiran: Leytonstone, London, 2 Mei 1975 Tinggi: 183 sentimeter Posisi: gelandang Karier junior: Brimsdown Rovers, Tottenham Hotspur (1987-1991), MU (1991-1993) Karier senior: MU (1993-2003), Preston North End (dipinjamkan, 1995), Real Madrid (2003-2007), Los Angeles Galaxy 2007-sekarang) |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo