Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bintang-bintang hua mark dari bangkok

Dua pesenam kakak beradik dari muangthai teeraporn ponpanich, 19 & teeruch ponpanich, 17, masuk daftar olahragawan terbaik muangthai. berhasil mendominasi emas di bangkok. pesenam indonesia terpukul. (or)

21 Desember 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TUAN rumah Muangthai, tampaknya, sengaja menempatkan pertandingan senam di hari pertama SEA Games karena merasayakin akan kekuatan tim senamnya. Ternyata, betul, medali pertama senam putra beregu jatuh ke tangan mereka. Bahkan, akhirnya mendominasi medali emas senam di Bangkok. Kekuatan mereka tentu sulit dilepaskan dari peranan dua kakak beradik Ponpanich, yaitu Teeraporn Ponpanich, 19, dan Teeruch Ponpanich, 17, yang masing-masing menghasilkan 3 dan 7 medali emas. Pesenam andalan Indonesia, Syaiful Nazar, misalnya, tak satu pun memperoleh emas, karena diganjal oleh Teeruch. Sedangkan kakak Teeruch, Teeraporn, menghadang pesenam putri kita, Eva Novalina Butarbutar. Tak heran kalau kedua pesenam ini termasuk di dalam daftar olahragawan Muangthai terbaik tahun ini, berdasarkan pengumpulan pendapat umum yang dilakukan oleh harian Bangkok Post, pekan lalu. Diantara olahragawan lainnya adalah pemain sepak bola, Piyapong Pue Oun, dan juara dunia tinju, Khaosai Galaxy. Mereka datang dari keluarga yang dekat dengan olah raga. Sang ayah, Thira Ponpanich, adalah pegawai departemen pendidikan, bagian penerangan olah raga. Dan keluarga ini tinggal tak jauh dari gelanggang olah raga Hua Mark. Mulai berlatih senam delapan tahun lalu, mereka baru tampil di SEA Games Jakarta, 1979. Hasilnya masih mengecewakan, cuma sang kakak yang mendapat medali perak. Tapi, dua tahun berikutnya, Teeraporn dan Teeruch sudah harus diperhitungkan, ketika di SEA Games Manila, mereka menggondol masing-masing 3 dan 2 medali emas. Karena SEA Games berikutnya di Singapura tak mempertandingkan senam, baru sekarang mereka berdua mendapat kesempatan untuk unjuk kebolehan di arena SEA Games. Hasilnya? "Mereka menampilkan pertunjukan yang sangat memuaskan," kata Kamnung Amornorachai, pelatih senam Negeri Gajah itu. Tapi latihan-latihan yang berat, setiap hari rata-rata empat jam, rupanya membuat jenuh juga, selain amat mengganggu pelajaran sekolah. Karena itu, Teeraporn berencana hanya akan bertanding senam sampai Asian Games, tahun mendatang. "Setelah itu saya akan menjadi pelatih saja," katanya. Dia akan menekuni pelajarannya di jurusan perbankan sebuah universitas di Bangkok. "Tapi Teeruch masih akan terus bertanding," ujar gadis itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus