YANG memperoleh lebih dari satu medali emas tentu saja tak semuanya atlet negeri lain. Di tengah melorotnya perolehan medali perorangan maupun cabang olah raga yang biasanya jadi tambang emas kontingen Indonesia, Lili Entong, atlet angkat besi kita, termasuk atlet yang beruntung. Lifter berusia 20 tahun ini berhasil mengumpulkan tiga medali emas sekaligus pada kategori 52 kg ke bawah. Ia berhasil mengangkat barbel seberat 95 kg pada angkatan snatch dan 122,5 kg di angkatan clean and jerk dan satu emas lagi diraih pada nomor total -jumlah angkatan di snatch dan clean and jerk - seberat 217,5 kg. "Sehari sebelum bertanding, saya tidak boleh makan, untuk menjaga agar berat badan saya yang 51,8 kg tetap terjaga," ujar Lili Entong Nurhayadi. Anak keenam dari 10 orang bersaudara kelahiran Bekasi ini memulai kariernya sebagai juara lompat jauh dan lompat tinggi ketika berusia empat tahun. "Pada tahun 1980, saya coba-coba mengikuti latihan angkat besi atas bimbingan Pak Irawan Siregar," ujar Lili. Dan setahun kemudian, anak seorang pekerja buruh bangunan di Bekasi ini terpilih menjadi murid di Sekolah Olah Raga Ragunan. Prestasi yang pernah dicapainya selama ini adalah, luara angkat besi pada kejuaraan terbuka di Mesir tahun 1982, menjadi juara pertama pada Kejuaraan Yunior Dunia X di Inggris, tahun 1985, serta pemegang tiga medali emas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini