Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Bora, Si Pahlawan Baru

14 Oktober 2001 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Bora Milutinovic lebih keras dari batu. Kupingnya juga tak gampang memerah. Padahal, cercaan dan makian kerap kali mampir padanya. Saat tim asuhannya mengalami kekalahan dalam uji coba melawan AS, Iran, dan Mesir beberapa waktu lalu, dia digempur kritik. Pers lokal mengkritiknya karena hanya menggunakan taktik menurut seleranya. Beberapa pemain juga tak kalah sewot dengan kelakuannya. Bahkan pengurus Asosiasi Sepak Bola Cina (CFA) menganggapnya sebagai pelatih yang tidak mengerti sepak bola negeri itu. Tapi apa jawab Milutinovic? ”Jika kali ini Cina tidak berhasil lolos ke babak final, saya akan terjun dari Tembok Cina,” janjinya. Bora Milutinovic memang memiliki keyakinan itu. Saat pertama kali menangani tim itu Agustus tahun silam, ia sama sekali tidak mengetahui sosok sepak bola Cina. Bak seorang ayah, Milutinovic mengetahui betul perkembangan anak-anaknya. Ia pun memberi bukti: untuk pertama kalinya, Cina lolos ke Piala Dunia. Tak pelak Bora pun menjadi pahlawan baru. Tak cuma itu, keberhasilan ini pula menempatkannya sebagai satu-satunya pelatih yang sukses menangani tim berbeda dalam lima Piala Dunia secara berturut-turut. Sebelumnya, dia menangani Meksiko (1986), Kosta Rika (1990), AS (1994), dan Nigeria (1998). Sebenarnya apa kunci suksesnya? ”Sepak bola adalah hidupku. Bahasa bukan lagi problem. Saya berbicara dengan bahasa sepak bola,” katanya. Sepak bola memang telah menjadi hidup Velibor Milutinovic. Pria yang dilahirkan di kota kecil Bajina Basta, Serbia, ini praktis tidak merasakan kasih kedua orang tuanya yang tewas dibantai Nazi pada Perang Dunia II. Anak kelahiran 7 September 1944 ini menggantungkan hidupnya menjadi pemain sepak bola. Namun, nasib baik tak pernah mampir padanya. Namanya redup dibandingkan dengan kedua kakaknya, Milos dan Milodrad. Keduanya pernah masuk tim inti Yugoslavia pada Piala Dunia 1958. Bahkan prestasi Milos lebih cemerlang. Ia pernah turut di Piala Dunia 1954. Sedangkan Bora, meski namanya pernah tercatat sebagai calon pemain di Piala Dunia 1966 di Inggris, ia tak kunjung mengenakan kostum tim nasional. Merasa tidak berkembang, akhirnya pada 1969 Bora berkelana di berbagai klub di daratan Eropa. Dia bermain di klub amatir Swiss, Winterthur. Gajinya pas-pasan. Pagi harinya, Bora bekerja menjadi tukang servis radio, sore berlatih sepak bola. Lalu dia menclok ke Monaco untuk beberapa lama, sebelum akhirnya pada 1977 ia hijrah ke Benua Amerika untuk memulai karirnya sebagai pelatih. Pilihannya itu ternyata tidak keliru. Di tangannya, Pumas, yang berbasis di Kota Meksiko, melahirkan prestasi yang luar biasa. Dua gelar juara liga, dua gelar Piala Concacaf, dan satu gelar Inter-American direbutnya. Prestasi itu yang membuatnya ditawari menjadi manajer tim Meksiko dalam Piala Dunia 1986. Tentu ini anugerah. Sebagai tim tuan rumah, Meksiko langsung muncul di babak final. Sayang, tim tuan rumah ini cuma sampai di babak perempat final, setelah Hugo Sanchez dkk. diberangus Jerman Barat melalui adu sepak penalti. Prestasi itu sekaligus merupakan yang tertinggi. Selebihnya, tim asuhannya cuma mampu bertahan sampai di babak kedua. Lantas bagaimana kans tim Tirai Bambu ini? ”Sekarang, yang paling penting adalah menikmati kebahagiaan ini,” katanya sambil ter senyum. Bora memang layak bergembira. Gara-gara penampilan tim Cina ini, kontraknya dengan CFA terus diperpanjang. Yang lebih penting, hasil ini tidak membuatnya harus melompat dari Tembok Cina. Irfan Budiman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus