Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Cerita Tentang 2 Keributan yang Terjadi di Arena Tinju PON Papua

Pertarungan tinju kelas 56 kg di arena PON Papua diwarnai kericuhan. Yang kedua kalinya terjadi.

9 Oktober 2021 | 06.51 WIB

Kericuhan terjadi di arena tinju PON Papua, di GOR Cendrawasih, Jayapura, Jumat, 8 Oktober 2021. (foto: twitter)
Perbesar
Kericuhan terjadi di arena tinju PON Papua, di GOR Cendrawasih, Jayapura, Jumat, 8 Oktober 2021. (foto: twitter)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pertarungan tinju kelas 56 kg antara atlet DKI Jakarta, Jill Mandagie, dan Luki Mira Agusto Hari, dari NTT, di PON Papua diwarnai kericuhan di luar ring, Jumat, 8 Oktober 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keributan pecah di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua melibatkan relawan PB PON XX Papua 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Keributan ini berawal saat Jil Mandagie tidak terima dengan keputusan wasit yang memenangkan lawannya. Atlet DKI itu turun dari ring, lalu membanting pintu hingga kemudian memukul spanduk pembatas.

Protes yang dinilai berlebihan memicu reaksi dari relawan PON Papua yang tergabung dalam panitia pelaksana. Baku hantam sempat terjadi. Jil Mandagie sempat dipukul.

Sejumlah aparat kepolisian dan TNI di lokasi kejadian langsung melakukan pengamanan khusus terhadap atlet dan ofisial tinju DKI. Tak terima dengan perlakukan itu, Jill Mandagie dan kuasa hukumnya melapor ke Polda Papua.

Keributan itu merupakan yang kedua terjadi di arena tinju PON Papua. Sebelumnya, seperti dilaporkan Antara, keributan juga terjadi pada Selasa, 5 Oktober, lalu.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak bahkan sampai turun tangan meredakan suasana.

Insiden itu terjadi selepas laga nomor terbang ringan (45-48kg) putri antara petinju Papua Barat Merlin Tomalata menghadapi wakil tuan rumah Hana Kendi.

Keputusan wasit dan hakim yang menyatakan Hana Kendi menang direspons kurang elok oleh tim Papua Barat yang melancarkan protes keras kepada panitia pertandingan. Petugas keamanan turun tangan untuk melerai.

Ketika petugas keamanan melerai, suporter Papua Barat yang berada di tribun GOR Cendrawasih masih melancarkan cemoohan ketidakpuasan yang membuat Komaruddin naik ke ring untuk menenangkan publik.

Beberapa menit menyampaikan seruan kepada suporter dan penonton, Komaruddin akhirnya turun dari ring dan rangkaian pertandingan dilanjutkan antara petinju Nusa Tenggara Timur Sandu Nestavari Calvin menghadapi wakil Nusa Tenggara Barat Endang di nomor terbang ringan (45-48kg) putri.

"Itu sebetulnya tidak by design ya, tiba-tiba saja," kata Komaruddin saat ditemui di sela-sela jeda pertandingan.

BISNIS | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus