Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gregoria Mariska Tunjung tak bisa menyelesaikan pertandingan melawan wakil Korea Selatan, An Se Young, di semifinal Denmark Open 2024, Sabtu, 19 Oktober 2024. Jorji, biasa disapa, meninggalkan lapangan dengan kursi roda saat kedudukan 22-20, 12-12.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gregoria yang menjadi unggulan kelima tampil apik di game pertama. Pemain rangking delapan dunia ini mampu memberikan perlawanan sengit terhadap An Se Young. Berulang kali pukulan smash-nya membuat pebulu tangkis rangking dua dunia ini kerepotkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Babak pertama pertandingan partai ketiga di Jyske Bank Arena, Odense, Denmark, berlangsung ketat. Terjadi kejar-mengejar nilai dari awal hingga akhirnya dimenangkan An Se Young dengan skor 22-20.
Memasuki game kedua, Gregoria berusaha bangkit. Dia memimpin perolehan nilai di awal game ini dengan permainan menyerang yang ditampilkannya. Dia sempat unggul 8-2 lalu 9-3. Namun, permainannya mulai menurun. Berulang kali dia melakukan kesalahan sendiri sehingga An Se Young bisa meraih enam poin beruntun dan menyamakan kedudukan.
Setelah itu, Gregoria berhasil unggul di interval game kedua 11-10. Saat jeda, dia tampak menahan tangis. Terlihat, dia dan pelatihnya, Herli Djaenudin, yang mendampinginya, berdiskusi. Tapi, dia kemudian bangkit dan melanjutkan pertandingan.
Dia terlihat beberapa kali memegangi bagian punggungnya di sela-sela laga. Namun, tak lama kemudian, ketika kedudukan 12-12, dia terduduk di lapangan dan menangis. Tim medis datang menghampiri. Lalu, Herli juga masuk ke lapangan.
Dalam situasi itu, An Se Young mendekati Gregoria dan sempat berbicara kepadanya. Setelah diputuskan mengundurkan diri, pemain Korea Selatan itu membantu memasukkan raket Jorji ke tas dan merapikannya.
An Se Young sempat memeluk Gregoria yang duduk di kursi roda setelah menyerahkan tasnya ke pelatih Herli. Pemain Korea Selatan itu juga sempat menyalami Herli sebelum berjalan keluar lapangan mengikuti Jorji. Penonton yang menyaksikan pertandingan secara langsung memberikan tepuk tangannya.
Cedera yang dialaminya membuat Gregoria kembali kehilangan kesempatan untuk bisa menaklukkan An Se Young. Dia belum juga mampu mencatat kemenangan menghadapi pemain Korea tersebut, menyusul delapan kekalahan yang sudah dialaminya.
Sebelumnya, Putri Kusuma Wardani yang juga bermain di semifinal, kalah menghadapi pemain Cina unggulan kedua, Wang Zhi Yi, dengan skor 22-20, 21-14.
Setelah dua pemain tunggal putri Indonesia itu terhenti di semifinal, wakil Indonesia yang tersisa tinggal ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto. Pasangan unggulan keenam ini akan menghadapi wakil dari tuan rumah unggulan kedua, Kim Astrup / Anders Skaarup Rasmussen dalam perebutan tiket ke final hari ini.