Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ditanya Renovasi Rumah, Tangis Lalu Muhammad Zohri pun Pecah

Tangis Lalu Muhammad Zohri pecah saat ditanya terkait renovasi rumahnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

18 Juli 2018 | 05.47 WIB

Menpora Imam Nahrawi menyambut kedatangan juara lari 100 meter kejuraan dunia U-20, Lalu Muhammad Zohri, di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Selasa malam, 17 Juli 2018. Antara
Perbesar
Menpora Imam Nahrawi menyambut kedatangan juara lari 100 meter kejuraan dunia U-20, Lalu Muhammad Zohri, di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Selasa malam, 17 Juli 2018. Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sprinter muda Indonesia Lalu Muhammad Zohri baru saja kembali ke Indonesia, Selasa malam, 17 Juli 2018. Ia disambut oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi beserta keluarganya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang Selatan.
 
Menjadi juara dunia junior pertama yang pernah dimiliki Indonesia membuat ketertarikan masyarakat terhadap Zohri begitu besar. Beberapa pertanyaan wartawan ia jawab. Namun tangis Zohri pecah saat ditanya terkait renovasi rumahnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Baca: Inilah Para Pesaing Lalu Muhammad Zohri di Asian Games 2018
 
Pemuda berusia 18 tahun itu mengaku masih berat mengingat kedua orang tuanya dulu tinggal di rumah itu. Orang tua Zohri diketahui telah meninggal.
 
"Kalau yang masalah rumah sebenarnya saya juga masih mengenang bagaimana dulu, saya cuma bisa mengenang saat ibu bapa saya masih hidup," kata Zohri terbata-bata sambil menahan tangis.
 
Rumah Zohri di Lombok diketahui dalam kondisi bobrok. Pasca kemenangan Zohri di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20 ramai diperbincangkan, bantuan renovasi rumah pun ia dapatkan. Sempat tersiar kabar Zohri sendiri yang menolak rumah itu direnovasi. Namun saat ini rumah tersebut telah direnovasi lewat bantuan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca: Ini Deretan Bonus dan Bantuan yang Didapat Lalu Muhammad Zohri
 
Apresiasi terhadap Zohri memang terbilang cukup besar. Selain bantuan renovasi rumah, ia juga mendapat bonus dari Kementerian Pemuda dan Olahraga sebesar Rp 250 juta. Selain itu berbagai pihak juga berbondong-bondong memberi hadiah kepada pemuda kelas 3 SMA itu.
 
Prestasi Zohri ini memang bukan main-main. Lalu Muhammad Zohri menjadi sprinter Indonesia pertama yang meraih emas di Kejuaraan Dunia Atletik Junior U-20. Ia mencatatkan waktu 10,18 detik dan unggul dari dua sprinter lain asal Amerika Serikat. 
 
Catatan waktu Zohri ini juga nyaris menyamai rekor nasional di nomor yang sama, yang saat ini dipegang oleh Suryo Agung, yakni 10,17 detik, pada SEA Games 2009 silam.
 
EGI ADYATAMA 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Egi Adyatama

Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Alumni Universitas Jenderal Soedirman ini sejak awal meliput isu politik, hukum, dan keamanan termasuk bertugas di Istana Kepresidenan selama tiga tahun. Kini menulis untuk desk politik dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus