Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Departemen Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto, dokter Bagus Sulistyo Budhi, mengatakan bahwa Sersan Dua Aprilio Perkasa Manganang yang sebelumnya bernama Aprilia Manganang, sempat mengalami kebimbangan perihal identitas diri.
Bagus menuturkan, kebingungan itu dia rasakan sebelum tim dokter melalukan pemeriksaan pada Januari lalu. Kala itu, mantan atlet voli putri itu masih bernama lengkap Aprilia Santini Manganang atau lebih dikenal dengan nama Aprilia Manganang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada titik di mana dia, ada suatu kebingungan, tentunya ada rasa cemas, tertekan, bingung. Bahkan dia sudah menarik diri dari beberapa aktivitas, mengurangi aktivitas itu wujud dari dia tertekan," kata Bagus kepada Tempo, Senin, 29 Maret 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada September 2020, Aprilia Manganang menyatakan mundur dari dunia voli yang membesar namanya. Ia mengumumkan pensiun sebagai pemain melalui akun Instagram-nya.
Baca Juga: Pengadilan Negeri Tondano Kabulkan Perubahan Identitas Aprilia Manganang
Aprilia Manganang merupakan mantan atlet voli putri Indonesia yang namanya menjadi sorotan publik saat tampil di Asian Games 2018. Kerap bergaya tomboy bahkan membuat Aprilia kala itu sempat diduga merupakan pria. Youtube; Instagram/@manganang92
Menurut Bagus, kebingungan yang dialami itulah yang mendorong dia memberanikan diri menjalani pemeriksaan secara komprehensif. Setelah dilakukan pemeriksaan secara anatomi, radiologi, laboratorium, dan hormonal, diketahui kejelasan bahwa identitasnya. Dari hasil pemeriksaan medis tersebut, kemudian dilakukan konsultasi secara psikiatri.
Bagus mengatakan, berdasarkan gambaran anatomi dan biologis, mantan atlet voli putri itu memiliki kecenderungan seorang laki-laki. "Dorongn itu sudah ada sejak masa remaja tapi dia tidak memiliki kuasa untuk itu," ucap dia.
Untuk selanjutnya, Bagus menambahkan, tim medis dari RSPAD akan terus mendampingi perkembangan mental Aprilio Manganang dalam menjalani identitas barunya sebagai laki-laki. Aprilio yang sebelumnya hidup sebagai perempuan selama 28 tahun, tentu harus melakukan perubahan dalam bersikap dan kebiasaan sehari-hari.
Menurut Bagus, kualitas hidup dan kedewasaannya dalam bertumbuh sebagai pribadi independen harus dipastikan. "Memastikan bahagia dengan pilihan dia dengan segala konsekuensinya," kata dia.
Aprilio memutuskan berganti identitas setelah menjalani pemeriksaan mendetail mengenai jenis kelaminnya. Dari pemeriksaan itu diketahui bahwa dia adalah pria tetapi mengidap hipospadia sejak kecil.
Baca Juga: Dokter Ungkap Hasil Pemeriksaan Medis Aprilia Manganang di Sidang
Dokter Alexander Akbar Wiratama Perkasa Hendropriyono melakukan pendekatan secara berkala kepada Serda Manganang sebagai persiapan sebelum melakukan tindakan medis operasi. ANTARA/HO-TNI AD
Putra Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, dokter Alexander Akbar Wiratama Perkasa Hendropriyono, ikut tergabung dalam penanganan hipospadia Serda Aprilia Manganang yang kini memiliki nama baru Aprilio Perkasa Manganang.
"Saya dikabari dan diajak bergabung dalam penanganan kasus ini, kebetulan saya lagi off duty di Surabaya jadi saya bersedia datang," kata dokter Alexander Akbar dalam siaran TNI AD, Sabtu 27 Maret 2021.
RSPAD mengajak Alexander Akbar Wiratama Perkasa Hendropriyono, dokter dari Universitas Airlangga, bergabung karena sudah memiliki pengalaman menangani 20 sampai 30 operasi untuk kasus serupa. Dia melakukan pendekatan secara berkala kepada Serda Manganang sebagai persiapan sebelum melakukan tindakan medis operasi.
"Prinsip bedah, bedah plastik yaitu ukur dua kali, potong satu kali, dengan arti persiapan itu sudah (maksimal), kami harus tahu betul bentuk kelainannya seperti apa," katanya.
Ia bersama senior dokter RSPAD mempelajari apa saja yang harus dihindari dan mempelajari teknik yang harus diterapkan sehingga kasus hipospadia Serda Manganang dapat diselesaikan sesuai dengan tahapannya.
RSPAD Gatot Soebroto memberikan tim dokter terbaik untuk penanganan kepada Serda Manganang sesuai dengan arahan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Kasus hipospadia yang diderita Aprilia Manganang yang kini memiliki nama baru Aprilio Perkasa Manganang ini ditangani oleh 10 sampai 15 dokter terbaik di RSPAD yang terdiri atas dokter bedah plastik, bedah urologi, radiologi, anestesi, dan penyakit dalam dan kesehatan jiwa. "Apapun yang telah dipilih nantinya akan bikin dia bahagia," ujar Kadep Keswa RSPAD itu.
IRSYAN HASYIM