Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Draw : 1-1

Wawancara tempo dengan ketua umum pssi kardono. mulai tahun ini ada divisi utama klub perserikatan kompetisinya akan diputar tiap tahun.

16 Maret 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KETUA Umum PSSI, Kardono, tenang saja, walau begitu gencar kritikan yang dilontarkan padanya. "Kritikan itu menunjukkan banyak orang yang cinta sepak bola," katanya kepada wartawan TEMPO Iwan Q. Himawan di Vila Coolibah, Cimacan, Senin kemarin. Bahwa ada yang mengkritik Kardono tidak tegas dan terlalu sabar, ia menjawab, "Tapi kan ada juga yang mengatakan saya ini terlalu otoriter. Jadi, ya, draw: 1-1." Apa tidak pusing menghadapi banyak kritik? Yah ... bagaimana, ya. Pusing atau tidak pusing, saya kan sudah bersedia menjalankan amanat kongres. Jadi, pusing itu tidak saya anggap. Tapi, terus terang, kejadian Pak Acub Zainal kemarin begitu membekas, sampai sekarang .... (diam, sambil mengelus-elus dada). Apa tak terpikirkan untuk meninggalkan gelanggang juga? Tinggalkan gelanggang? Saya ini kan warga negara. Saya juga anggota ABRI. Sebagai anggota ABRI, saya menjalankan fungsi sosial dan politik -- dwifungsi. Tugas di PSSI merupakan penjabaran fungsi sosial, walau saya sudah pensiun. Saya akan melaksanakan tugas semampu saya. Apalagi posisi saya sebagai Irjenbang memungkinkan saya untuk membantu PSSI. Misalnya saya ke Medan atau ke daerah lain selaku Irjenbang. Di sana, saya bisa sekalian menjalankan tugas sebagai ketua PSSI. Jadi, ini pelaksanaan rangkap tugas yang positif. Kalau tinggal gelanggang, ya, janganlah. Apa yang akan diprioritaskan dalam sisa kepengurusan sekarang ini? Kami akan lebih mengaktualisasikan pembinaan ke klub dengan makin intensif. Peranan klub akan makin ditonjolkan. Mulai tahun ini akan ada divisi utama klub perserikatan. Mungkin kompetisi antarklub ini akan diputar tiap tahun. Perserikatan yang selama ini dua tahun sekali mungkin menjadi tiga tahun sekali. Jadi, klub makin intensif, sementara perserikatan hanya akan menjadi semacam checking kemajuan. Dalam kaitan ini, tiap perserikatan wajib memutar roda kompetisi antarklub. Bagi yang tidak, akan dikenakan sanksi. Demikian juga yang boleh ikut Suratin Cup (usia kurang dari 18 tahun) adalah yang menjalankan kejuaraan yunior. Pembinaan tertinggi akan semakin diprioritaskan di Liga. Itu sebabnya, PON nanti hanya boleh diikuti oleh tim amatir di bawah 23 tahun. Kita ingin memunculkan bibit-bibit baru. Dalam bidang organisasi, apa yang akan dilakukan? Saya menyadari banyak kelemahan di PSSI. Misalnya, hasil SPP sering mentok di Komda, jadi tidak sampai di bawah. Ini perlu diperbaiki. Lalu soal pemain. Komda hendaknya menjadi bank-bank pemain. Tapi dari pusat sendiri sering terlambat men-tackle bibit-bibit itu. Bagaimuna dengan tim nasional? Kita saat ini lagi mencoba pemusatan jangka panjang. Mereka tidak dipusatkan di satu tempat terus-terusan, tapi cuma sesekali. Setelah dikumpulkan di pusat, lalu dilepas kembali ke klubnya. Tapi dikontrol. Sulit? Tidak, nyatanya saya tahu, siapa pemain nasional yang anaknya bakal lahir, yang ibunya sakit. Sebaliknya mereka yang tidak disiplin juga ketahuan. Yang jelas, pembinaan makin dini makin bagus. Itu sebabnya, kami menggalakkan sekolah sepak bola. Kini ada 51, dan diklat ada 10.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus