Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musim keenam lomba balap mobil listrik single-seater Formula E 2019/2020 dimulai pada akhir pekan ini, di jalan raya kota tua Ad Diriyah, Arab Saudi. Sebanyak 13 seri akan digelar, yang bakal berakhir di London, Inggris, pada 25 Juli 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada musim ini, lomba berlangsung di lima benua yang ditandai dengan masuknya kembali kota London ke kalender lomba. Sedangkan dua sirkuit baru akan mewarnai balapan 2019/2020, yakni sirkuit di Seoul (seri ke-9) dan Jakarta (seri ke-10).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Memasuki musim keenam, Formula E kian mendapat sambutan positif dari berbagai pabrikan mobil dunia. Buktinya, tim Mercedes-Benz EQ dan TAG Heuer Porsche akan memulai debut mereka dalam lomba mobil listrik musim ini.
Adapun pembalap debutan di ajang Formula E adalah James Calado dari tim Panasonic Jaguar Racing, serta juara FIA Formula 2, Nyck de Vries, di balik kemudi Mercedes-Benz EQ. Ada pula dua muka baru lainnya, Brendon Hartley dan Nico Mueller, dari tim Geox Dragon.
Berbeda dengan Formula 1, pemenang Formula E tidak didasari jumlah putaran yang dituntaskan, melainkan dibatasi waktu, yakni 45 menit plus satu putaran. Jadi, setelah 45 menit lomba dinyatakan berakhir, pembalap harus menyelesaikan satu putaran tambahan.
Sebanyak 12 tim akan unjuk kemampuan dengan 24 pembalap akan saling berebut gelar juara dunia pada akhir musim nanti. Inilah musim balap Formula E dengan jumlah mobil terbanyak yang berada di lintasan.
FORMULA E | FIA | FIRMAN ATMAKUSUMA