Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Mimpi kontingen Indonesia mempertahankan gelar juara umum SEA Games kandas. Hingga hari terakhir pertandingan, kemarin, kontingen Merah Putih hanya mengoleksi 65 medali emas alias hanya setengah lebih sedikit dari 120 medali emas yang ditargetkan. Secara peringkat, Indonesia hanya berada di posisi keempat, di bawah Thailand, Myanmar, dan Vietnam.
Djoko Pekik Irianto, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, mengatakan pihaknya akan memperbaiki strategi dan mental pemain. Sebab, kedua faktor itu menjadi penyebab melesetnya perolehan medali.
"Dari segi fisik dan teknik, saya melihat atlet-atlet kita sudah dalam kondisi siap," kata Djoko kepada Tempo melalui sambungan telepon, kemarin.
Djoko mencatat ada 12 cabang olahraga yang meleset jauh dari prediksi awal, yaitu taekwondo, binaraga, tinju, loncat indah, futsal, layar, judo, voli, polo air, golf, muay-thai, dan sepak takraw. Mereka hanya mendapatkan medali perak dan perunggu. "Padahal, setiap cabang yang dikirim di SEA Games diproyeksikan meraih medali emas," kata dia.
Secara teori, kata Djoko, Indonesia bisa menjadi juara umum jika memenangi 25-30 persen dari 460 medali emas yang diperebutkan, atau 115-120 medali emas. Kenyataannya, tim hanya mampu meraih 14 persen dari total emas yang diperebutkan, yakni 65 keping.
Faktor lain kegagalan Indonesia menjadi juara umum adalah kendala teknis. Misalnya, penentuan nomor yang menguntungkan tuan rumah.
Soal ketidakadilan itu dirasakan Ketua Kontingen Indonesia, Aslizar Tanjung. Beberapa cabang olahraga yang merasa dirugikan oleh keputusan wasit antara lain pencak silat, karate, atletik, catur, judo, dan sepak takraw.
"Terutama yang non-terukur yang dicurangi. Ini sangat subyektif dan merugikan Indonesia. Kami sudah mengajukan komplain," kata Aslizar.
Faktor lain, menurut Aslizar, adalah Indonesia hanya mengirimkan atlet untuk terjun pada 368 nomor dari 460 nomor yang dipertandingkan. "Dari situ saja kita sudah kehilangan 92 medali," ujarnya. Jadi, kata dia, tim sudah berupaya tampil maksimal.
Menurut Aslizar, perlu ada pembenahan untuk mendongkrak kembali prestasi Indonesia di masa depan. Antara lain, dengan memaksimalkan kembali kompetisi-kompetisi di cabang-cabang olahraga.
"Sports science juga harus sudah diterapkan," kata dia yang kagum dengan peta kekuatan Thailand. Adapun tim Gajah Putih menjadi juara umum dengan perolehan 107 emas.
Ke depan, kata Djoko, cabang-cabang olahraga yang memiliki modal untuk berprestasi di Asia, khususnya Asian Games tahun mendatang, akan menjadi prioritas. "Kami menargetkan bisa masuk dalam 10 besar Asian Games," kata dia. Anggaran persiapan Asian Games sebesar Rp 250 miliar untuk 11 cabang, sama dengan SEA Games di Myanmar.
Djoko berjanji akan memperbaiki mekanisme penyediaan peralatan latihan. Seperti diketahui, peralatan terlambat dipakai atlet saat latihan menjelang SEA Games. "Itu harus kami perbaiki."
Namun Djoko mengapresiasi beberapa cabang yang mampu melampaui target, yaitu catur dengan 5 emas, sepeda dengan 5 emas, dan kempo sejumlah 7 emas. "Atletik, ya, realistislah dengan 6 medali emas, " kata dia.
Djoko juga mengatakan penyediaan peralatan latihan yang terlambat diterima atlet menjadi faktor lainnya. "Itu harus kami perbaiki." DWI RIYANTO AGUSTIAR | GADI MAKITAN
Klasemen Perolehan Medali
Negara | Emas | Perak | Perunggu |
1. Thailand | 107 | 94 | 81 |
2. Myanmar | 84 | 62 | 85 |
3. Vietnam | 73 | 85 | 86 |
4. Indonesia | 65 | 84 | 111 |
5. Malaysia | 43 | 38 | 77 |
6. Singapura | 34 | 29 | 45 |
7. Filipina | 29 | 34 | 38 |
8. Laos | 13 | 17 | 49 |
9. Kamboja | 8 | 11 | 28 |
10. Timor Leste | 2 | 3 | 5 |
11. Brunei | 1 | 1 | 6 |
Perolehan Medali Indonesia Per Cabang OlahRaga
Cabang Olahraga | Emas | Perak | Perunggu |
Panahan | 2 | 2 | 3 |
Atletik | 6 | 4 | 7 |
Badminton | 3 | 3 | 1 |
Biliar | 2 | 1 | 1 |
Binaraga | 0 | 0 | 3 |
Tinju | 0 | 4 | 4 |
Kano | 4 | 5 | 1 |
Catur | 5 | 3 | 7 |
Balap Sepeda | 5 | 4 | 3 |
Loncat indah | 0 | 2 | 3 |
Futsal | 0 | 0 | 1 |
Berkuda | 2 | 2 | 4 |
Golf | 0 | 0 | 1 |
Judo | 0 | 1 | 7 |
Karate | 2 | 7 | 7 |
Kempo | 7 | 7 | 3 |
Muay thai | 0 | 0 | 4 |
Pencak Silat | 3 | 4 | 3 |
Dayung | 5 | 1 | 3 |
Layar | 0 | 0 | 1 |
Sepak Takraw | 0 | 2 | 2 |
Renang | 5 | 6 | 4 |
Perahu Naga | 2 | 5 | 10 |
Taekwondo | 0 | 2 | 3 |
Vovinam | 2 | 1 | 5 |
Bola voli | 0 | 1 | 1 |
Angkat besi | 3 | 2 | 2 |
Polo air | 0 | 1 | 0 |
Gulat | 2 | 5 | 3 |
Wushu | 4 | 3 | 6 |
Total | 64 | 80 | 107 |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo