Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Ganti Nama Saja

Setelah perebutan piala anniversary, PSSI Harimau diganti dengan nama PSSI A dan PSSI Banteng diganti dengan nama PSSI B. susunan pemain banyak mengalami perubahan karena absennya beberapa pemain andalan. (or)

8 Juli 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

RIWAYAT PSSI Harimau dan PSSI Banteng (untuk sementara tamat, sudah. Selepas perebutan Piala Anniversary, minggu terakhir Juni kemarin kedua tim nasional itu dibaptis dengan nama baru: PSSI A dan PSSI B. Akan pemain yang tampil dalam kedua kesebelasan tetap tak berubah. PSSI A adalah inkarnasi dari PSSI Harimau. Dan PSSI B merupakan penerusan dari PSSI Banteng. Perubahan itu, walaupun tak mendasar, menarik juga untuk diperbincangkan. Lihatlah PSSI A kini. Di bawah tiang gawang, kepercayaan yang dilimpahkan kepada Ronny Pasla dengan kiper pengganti Sudarno memang hampir tak menimbulkan persoalan. Juga dengan 4 pemain (Simson Rumahpasal, Johannes Auri, Henky Rumere, dan Suaeb Rizal) yang menempati posisi di lini pertahanan. Kekuatiran terhadap ketidak-hadiran poros halang, Oyong Lisa, pemain ini tidak terpilih sejak perebutan Piala Anniversary, telah ditutupi dengan baik oleh Henky Rumere. Tapi bagaimana di lini penghubung? Sejak Junaidi Abdillah mohon diri dari pelatnas, April lampau ketimpangan semula diharapkan dapat diisi oleh Ronny Pattinasarany. Tak dinyana, Ronny Pattinasarany diskors oleh pengurus PSSI sebagai buntut dari keonaran pertandingan PSSI Harimau melawan kesebelasan Feyenoord, Belanda di stadion utama Senayan, Jakarta tanggal 5 Juni. Untuk menempati posisi penghubung tersebut memang masih ada beberapa nama, seperti Nobon, Anjas Asmara, dan Sofyan Hadi. Namun semata mengandalkan mereka untuk suatu turnamen, kecuali dalam satu kali pertandingan, agak sulit kiranya. Karena untuk tugas ini dibutuhkan kondisi fisik yang puncak. Belakangan ini hal itulah yang tak terlihat pada mereka. Di barisan penyerang yang tak hadir adalah Iswadi. Ia sudah absen sejak mendapat peringatan keras dari pengurus PSSI bersamaan dengan kasus Ronny Pattinasarany. Kini menyusul pula Risdianto, penyerang tengah PSSI Harimau. Risdianto mengundurkan diri dari pelatnas setelah melakukan introspeksi terhadap penampilannya yang tak stabil selama turnamen Piala Anniversary di samping masalah keluarga yang makin banyak menuntut waktunya. Sebagai ganti Iswadi dan Risdianto, pengurus PSSI memperkuat lini depan dengan Taufik Saleh, Andi Lala dan Hadi Ismanto -- dua nama pertama sudah dipakai mulai bulan lalu. Sedang Hadi Ismanto ditarik begitu PSSI Banteng dibubarkan. Kehadiran 3 pemain depan memang tak jadi persoalan bagi kerjasama tim. Sebab mereka pernah main bersama dalam penampilan terdahulu. Masalahnya, mampukah mereka mengambil oper peran Iswadi dan Risdianto? Akan PSSI B perubahannya tak begitu menimbulkan persoalan yang pelik. Yang ditarik dari barisan mereka hanya Hadi Ismanto dan Duaramuri -- pemain yang disebut terakhir ini dipindahkan ke PSSI Junior. Penggantinya adalah Chaerul Chan, Dede Sulaiman, Harry Muryanto, dan Zulham Effendy. Mereka pun bukan pula orang baru yang harus disuapi bagaimana cara menyundul atau menendang bola. Harry Muryanto, misalnya, adalah jamahan tangan pelatih Belanda, Wiel Coerver dalam memperkuat barisan pertahanan tim Pre Olimpik Indonesia, tahun 1975. Sisanya adalah pemain inti bond PSMS, Medan dan Persija, Jakarta. Dari penambalan pemain dan pergantian nama kesebelasan nasional ini, dua tim yang semula diharapkan tak berbeda banyak dalam kwalitas, sudah bisa diperkirakan bahwa ketrampilan mereka tak akan melebihi dari apa yang mereka perlihatkan sewaktu memakai baju PSSI Harimau dan PSSI Banteng. Lalu untuk apa sebetulnya kedua tim ini perlu mengganti nama?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus