MELALUI perhitungan di kertas, penerjun Indonesia, Johny
Nasution hampir dapat dipastikan mengungguli atlit Muangthai,
Malaysia, Singapura, dan Pilipina dalam Kejuaraan Terjun Payung
ASEAN I yang akan berlangsung dari tanggal 3 s/d 16 Juli di
Bandung. Gambaran itu diberikan ir. Johnny Saleh anggota panitia
perlombaan berdasarkan prestasi Nasution di kejuaraan terjun
payung internasional di Australia, beberapa waktu berselang.
Menurut Saleh, prestasi yang dicatat Nasution di Australia
merupakan rekor gemilang. Untuk 10 kali penerjunan, ia hanya
melesat 64 cm dari titik sentral -- 6 kali di antaranya mendarat
tepat pada titik angka kesalahan 0.
Mereka-reka Kekuatan
Di antara penerjun nomor ketepatan mendarat negara ASEAN yang
mendekati kebolehan Nasution itu hanya B. Somkiat dari
Muangthai. Ia adalah juara pertama lomba terjun payung angkatan
bersenjata di Bangkok, bulan lalu. Prestasinya berselisih 1,14
cm dari rekor Nasution. Tapi, "Muangthai dan Pilipina adalah
lawan yang harus diperhitungkan," kata H. Sukari, pengurus
Federasi Aerosport Indonesia (FASI) yang menangani olahraga
terjun payung.
Diberikannya penekanan terhadap Muangthai dan Pilipina ini
didasarkan Sukari atas peralatan yang mereka miliki. Kedua grup
mempergunakan payung strato cloud -- payung yang berbentuk segi
empat jenis terakhir. Di Indonesia payung jenis ini baru ada
beberapa buah. Yang banyak dipakai adalah jenis strato star,
produksi sebelum strato cloud. Kelebihan dari payung strato
cloud ini lebih gampang dikendalikan. Meski, menurut Saleh,
kurang cocok untuk penerjunan yang bobot badannya ringan --
ukuran rata-rata orang Asia.
Lepas dari peralatan lawan yang mungkin lebih baik, persiapan
grup Indonesia kali ini pun agak kurang memadai dibandingkan
waktu menghadapi PON IX lalu. Sehingga rekor yang dicatat
Nasution bukan mustahil akan bergeser ke tangan penerjun
Muangthai atau Pilipina. Yang menguntungkan adalah bahwa
Indonesia telah mengenal medan penerjunan lebih baik dari lawan,
tapi cuaca Bandung yang suka tak menentu itu tak kurang akan
menjadi penghambat pula dalam mempertahankan maupun memperbarui
rekor, tentunya.
Di samping nomor ketepatan mendarat, mata lomba lain adalah
nomor kerjasama di udara. Untuk nomor ini baik grup Muangthai
dan Pilipina pun mempunyai reputasi yang terpuji. Sementara dari
Indonesia, harapan buat menyaingi mereka banyak terletak pada
ketrampilan Robby Mandagi Bersaudara.
Adapun hasil yang pasti bisa dipetik oleh grup Indonesia dari
kejuaraan ini adalah bahwa mereka telah bisa mereka-reka
ketrampilan sebelum terjun pada Kejuaraan Dunia Terjun Payung di
Yugoslavia, Agustus depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini