Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, memastikan bakal tetap melanjutkan pembangunan pusat pelatihan atau Paralympic Training Center di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Menurut dia, itu komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mengembangkan atlet dan olahraga untuk atlet difabel di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita sudah membangun pusat pelatihan dan ke depan kita teruskan," ucap Gibran seusai meninjau pelaksanaan Pekan Paralimpiade Nasional atau Peparnas 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 11 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua NPC Indonesia, Senny Marbun berharap pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar itu selesai tahun 2025. Menurut dia, Gibran juga berkomitmen untuk mengembangkan para atlet dan olahraga difabel tersebut ke depan. "Beliau tadi menyampaikan akan kawal terus, termasuk yang di Karanganyar itu (pembangunan Paralympic Training Center)," tutur Senny.
Pembangunan Paralympic Training Center telah dimulai sejak Desember 2023. Presiden Joko Widodo atau Jokowi kala itu menghadiri langsung acara peletakan batu pertama pembangunan pusat pelatihan yang berlokasi di Desa Delingan, Kecamatan Karanganyar, Maret 2024.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo juga menyebutkan bahwa pemusatan latihan tersebut merupakan salah satu sejarah olahraga Indonesia dan membanggakan di kancah internasional. "Di Asia, baru Indonesia dan Korea Selatan yang memiliki training center standar internasional lengkap dengan wisma atletnya," kata dia.
Pembiayaan pembangunan bersumber dari anggaran di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan total senilai Rp 409,2 miliar. Pusat pelatihan yang menempati lahan seluas sekitar 8 hektare itu akan memiliki berbagai fasilitas bagi para atlet disabilitas hingga bisa mengembangkan potensi dan bakat mereka di bidang olahraga.
Selain gedung olahraga (GOR), pusat pelatihan itu juga dilengkapi dengan ruang peralatan, ruang ganti atletik, tribun, skybridge dan skywalk. Beberapa pembangunan tahap pertama meliputi lintasan atletik, asrama dua tower empat lantai dengan kapasitas kurang lebih 392 orang. Selain itu, ada pula gedung olahraga untuk cabor para renang, para menembak, para tenis meja, para bulu tangkis, para angkat berat, boccia, dan judo tunanetra.