Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TANGERANG SELATAN – Hafid Annafi optimistis bisa mempertahankan gelar juara di kejuaraan tenis meja Universitas Terbuka-Tempo 2018, yang diadakan di Universitas Terbuka Convention Center, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan. Atlet dari Persatuan Tenis Meja Sukun Kudus, Jawa Tengah, menjuarai kategori kadet putra pada kejuaraan tenis meja UT-Tempo tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hafid mengatakan persiapannya sudah cukup untuk menghadapi turnamen ini. Apalagi dia baru saja mengikuti Kejuaraan Tenis Meja Asia Tenggara (SEATTA) yang digelar di Manila, Filipina, bersama 16 atlet lain mewakili Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Targetnya juara lagi di turnamen ini, juara pertama di kategori kadet putra dan junior putra," kata Hafid kemarin. "Selama ini latihan seperti biasa saja, porsi latihannya tidak ada yang berubah. Saya hanya berusaha tetap fokus di setiap pertandingan."
Atlet lainnya, Rafanael Nikola Niman, dari PTM Stoni, Jakarta, kali ini juga mengincar juara di nomor kadet dan junior putra. Atlet yang juga mengikuti kejuaraan di Manila itu tahun lalu juga ikut turnamen UT-Tempo, tapi tidak menjadi juara. "Sekarang saya berfokus untuk menang," kata Rafanael, yang meraih perunggu untuk kategori beregu bersama Hafid saat bertanding di Filipina.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi turut gembira atas turnamen yang diikuti banyak peserta ini. Menurut dia, turnamen akan bisa melahirkan bibit unggul dalam tenis meja. "Dengan turnamen tenis meja tingkat nasional ini, mudah-mudahan tim dari berbagai provinsi bisa mengikuti," ujarnya, saat membuka turnamen UT-Tempo ini kemarin.
Partisipasi seluruh pihak juga penting, menurut Imam, untuk mendukung tenis meja ini dan olahraga lain. Makin banyak bertanding, makin banyak pengalaman dan keberanian itu muncul. "Maka, adik-adik yang ada di sini, ikutilah bimbingan guru, orang tua, dan pelatih agar bisa membanggakan Indonesia. Saya tunggu kalian menjadi juara dunia," tuturnya.
Selain menjadi ajang kompetisi, menurut Imam, turnamen ini akan membantu Persatuan Tenis Meja Indonesia untuk menjadi alat kualifikasi untuk menentukan peringkat di usia junior, remaja, ataupun yang senior. "Talenta usia muda di Indonesia sangat berlimpah, kini bagaimana partisipasi harus diperluas dengan kompetisi atau turnamen secara berkala dan terus-menerus."
Ketua Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Komisaris Jenderal Polisi Purnawirawan Oegroseno,mengatakan partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam cabang Tenis Meja. "Dengan acara seperti ini, bisa dilihat talenta-talenta atlet Indonesia ke depan," tuturnya.
Adapun Direktur Utama PT Tempo Inti Media Toriq Hadad mengapresiasi semua civitas Universitas Terbuka yang mengawal pelaksanaan turnamen UT-Tempo ini. Dia mengatakan turnamen tenis meja UT-Tempo yang sudah enam kali digelar ini telah menjadi salah satu barometer turnamen terbaik di Indonesia. "Dari yang hadir ini, saya yakin pasti ada yang menjadi pemain nasional," kata Toriq.
Turnamen kali ini diikuti oleh 734 peserta, yang terbagi dalam 10 kategori, yaitu pemula putra, pemula putri, kadet putra, kadet putri, junior putra, junior putri, divisi 5, non-PON, umum/undangan, dan korporat/perusahaan. Pesertanya datang dari 18 provinsi atau meningkat dibanding tahun lalu, yang diikuti 13 provinsi. MUHAMMAD KURNIANTO | NUR HARYANTO
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo