Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Hanya 5 rekor karena kemarau

4 dari 5 rekor nasional berhasil diperbaiki, belum berhasil memecahkan rekor nasional yang lama, jawa timur keluar sebagai juara umum. ietje louise magdalena dari jawa barat, rifai raba dari jawa timur.

11 September 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEJUARAAN Nasional Atletik (2-5 September) di Senayan boleh dikatakan sebagai gelanggang pesta para pejalan cepat. Empat dari 5 rekor nasional yang berhasil diperbaiki dalam kejuaraan itu, datang dari nomor jalan cepat. Masing-masing 5 km dan 10 km jalan cepat putri. Ditambah 10 km dan 20 km putra. Satu lagi dari sapu lomba, oleh Irawati Subiono (DKI). Jumlah pemecahan rekor nasional itu kedengarannya cukup besar. Tetapi sayang, semua nomor yang ditumbangkan itu justru nomor-nomor yang baru dipertandingkan sekitar 1 tahun. Sedangkan nomor-nomor "keras" di lapangan, maupun di lintasan, yang sudah berumur dua dasawarsa, seperti lari 100 m, 1.500 m, 5.000 m dan 10.000 m serta lompat jauh putra, belum tergoyahkan oleh 25 kontingen peserta. Termasuk tim Angkatan Darat, Laut, Udara dan Polri. Begitu juga untuk putri. Lemparan lembing Karnah (46,48 m) yang sudah berusia 22 tahun belum bisa didekati. Apalagi dilampaui. Pemassalan atletik, seperti yang dikejar Bob Hasan selaku Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, memang terlihat dari peserta yang berjumlah hampir 500 atlet. Tetapi upaya itu kelihatannya masih harus menunggu untuk melihat tumbangnya rekor-rekor yang sudah bertahan begitu lama. Moh. Sarengat, ketua bidang pembinaan PASI menganggap musim kemarau yang panjang ditambah kejuaraan yang berlangsung tidak bertepatan pada hari libur sekolah, sebagai faktor yang antara lain menghambat para atlet menunjukkan kemampuan puncak. Pemegang rekor nasional untuk 100 m dan 100 m gawang itu menyangsikan manfaat pertandingan atletik yang berlangsung begitu berdekatan waktunya. "Baru saja ada PON, SEA Games, dan Sirkuit se-Jawa. Masalah-masalah tadi yang mungkin mengakibatkan para atlet kurang bisa berprestasi -- akan kita pelajari," ujar dokter pribadi Wakil Presiden itu. Jawa Timur keluar sebagai juara umum dengan mengumpulkan medali terbanyak (10 emas, 10 perak, 5 perunggu). Disusul DKI (7, 8,5) dan Irian Jaya (7, 6, 6). Sedangkan bintang kejuaraan adalah letje Louise Magdalena. Pejalan cepat dari Jawa Barat yang berusia 21 tahun itu tidak hanya menyumbangkan 2 emas untuk daerahnya, dia juga berhasil memperbaiki rekor nasional 5 km dan 10 km jalan cepat. Untuk jarak 5 km ia tempuh dalam 29 menit 19,49 detik. Satu menit lebih cepat dari rekor yang dipegang Justina Rollin. Dalam jarak 10 km, karyawan pabrik kertas itu tidak saja melampaui rekor nasional. Ia juga berhasil mempertaam rekor SEA Games di Mamla tanun 1981, atas nama pejalan kaki Malaysia, Sakhtirani (55 menit 11,5 detik). Bersimbah keringat. Dengan ayunan tangan, pinggul dan kaki, seperti orang diuber setan mengelilingi Parkir Timur Senayan, Ietje menempuh jarak 10 km daLam 54 menit. Tujuh menit, 45 detik lebih cepat dari rekor lama, juga atas nama Justina Rollin (Jakarta). Lebih tajam 1 menit dari rekor Sakhtirani. Anak Tangerang yang bekerja di Jakarta itu semula adalah sprinter untuk 100 m. Tetapi dia tak maju-maju. "Cuma bisa mencapai ranking ke-3 di Tangerang," kata gadis itu. Prestasi yang dibuatnya sekarang tidak lepas dari anjuran kakaknya untuk pindah dari lari jarak pendek ke jalan cepat. Sejak tahun 1980 dia tekun berlatih. Termasuk ikut ambil bagian dalam lari jarak jauh (sampai 28 km) yang diselenggarakan tiap bulan di Jakarta. "Lari jauh seperti itu untuk mempertinggi daya tahan," katanya. Setelah penampilannya yang meyakinkan dalam kejuaraan atletik se-Jawa di Bandung beberapa waktu yang lalu, Ietje kemudian menyerahkan dirinya untuk dibimbing pelatih Asro dari klub Indonesia Muda di Jakarta. Dia berlatih saban sore sampai malam di Senayan. Buat Ietje, berlatih di Jakarta sebenarnya hanya untuk mengejar waktu saja. Sebab kalau dia harus pulang ke Tangerang yang berjarak 25 km dari Jakarta, berarti dia harus berlatih malam hari. "Saya merasa fit sekali untuk 10 kilometer ini. Waktu 5 kilometer perut saya sakit," katanya setelah upacara penghargaan pemenang. Johanes Bakiro yang berambisi menyamai rekor SEA Games untuk 10 km jalan cepat ternyata mengecewakan daerah yang diwakilinya (Yogyakarta). Sekitar 200 meter menjelang finish, bekas loper film itu "diambil" Rifai Raba dari Jawa Timur. Ini merupakan pembalasan Rifai Raba atas rekor lamanya yang dipecahkan Johanes Bakiro di Semarang, Maret yang lalu. Catatan waktunya 47 24,80. Dua menit lebih baik dari rekor Bakiro. Dalam nomor ini Bakiro hanya menempati kedudukan kedua. "Tidak! Ini prestasi palsu. Banyak yang mencuri lari," gerutu Bakiro setelah pertandingan. Bakiro juga tidak percaya pada pemecahan rekor yang dibuat Jamaluddin. Pejalan cepat dari Sulawesi Selatan itu, Jamaluddin, memecahkan rekor lama atas nama Elbin Sinaga dari DKI (1 jam 54 menit 16,67 detik) dengan waktu 1 jam 32 menit 13,42 detik. "Mana ada pemecahan rekor setajam itu. Mereka lari semua dan jaraknya saya kira lebih pendek dari 20 kilo," celoteh Bakiro. Dia sendiri nomor dua, kalah sedada saja dari sang juara. "Ini hari ulang tahun yang tersiksa. Orang lain berulang tahun memotong kue, kami berjuang mati-matian di jalan," kata Rifai Raba pahit, tetapi bangga. Sekalipun banyak yang menuduh jalannya kurang mulus dalam kejuaraan ini Rifai tetap orang yang paling berbahagia dari semua. Baru 3 bulan jadi pengantin, istrinya sendiri, Sri Rejeki, merebut medali perak dalam nomor 5 km jalan cepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus