Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AMSTERDAM - Label "pelatih bertangan dingin" pelan-pelan tanggal dari diri Guus Hiddink. Ia memang pernah tampil mengejutkan bersama Korea Selatan, yang dia antar ke posisi keempat Piala Dunia 2002, dan Australia, yang ia antar ke babak kedua Piala Dunia 2006. Namun, saat ini, bersama tim nasional Belanda yang dilatih untuk kedua kalinya, Hiddink gagal mempertahankan performa tim yang tahun lalu jadi penghuni posisi ketiga Piala Dunia Brasil tersebut.
Kehebatan Belanda di bawah arahan Louis van Gaal-kini menangani Manchester United-seperti tak tersisa di bawah arahan Hiddink, yang ditunjuk kembali pada Agustus tahun lalu. Dalam tujuh pertandingan yang dijalani, De Oranje hanya bisa menang dua kali. Dalam empat pertandingan, pelatih 68 tahun ini harus melihat timnya jadi pecundang. Sedangkan satu laga lain berakhir seri.
Satu-satunya hasil seri itu diraih kemarin dinihari, saat Belanda melawan Turki pada kualifikasi Euro 2016 di Amsterdam Arena. Hasil 1-1 ini pun diraih dengan susah payah karena Belanda sempat tertinggal lebih dulu oleh gol Burak Yilmaz pada menit ke-37. Tim yang bermain tanpa Robin van Persie dan Arjen Robben itu baru bisa menyamakan kedudukan pada injury time lewat gol Wesley Sneijder.
Hasil seri itu membuat Belanda kini hanya menempati posisi ketiga klasemen Grup A dengan nilai 7 dari 5 laga, tertinggal cukup jauh oleh Republik Cek (nilai 13) dan Islandia (12). Bila posisi ini terus bertahan hingga akhir babak kualifikasi, Belanda pun harus menjalani babak playoff untuk bisa lolos ke putaran final yang akan digelar di Prancis.
Tak mengherankan bila kondisi ini memunculkan suara sumbang untuk Hiddink. Situs web Goal, misalnya, menulis bahwa Belanda perlu segera mendepak Hiddink bila ingin memastikan diri bisa meraih tiket ke putaran final. Dalam ulasannya, selain mengungkap buruknya performa Belanda saat melawan Turki, artikel itu mengutip kritik Ronald de Boer pada November lalu: "Saya pikir ia tak benar-benar memiliki rencana permainan."
Hiddink sendiri tetap yakin Belanda akan lolos ke putaran final. "Tentu saja kami akan sukses, meski saya belum yakin benar bagaimana caranya," kata dia. "Kami ingin mengalahkan Turki dan hasil ini agak mengecewakan. Tapi pada akhirnya poin dari laga ini bisa sangat penting untuk bisa lolos."
Hiddink mengaku timnya kesulitan melawan Turki, yang mengandalkan pertahanan kuat. "Tapi mereka bukan tim yang buruk. Kami mengerahkan segalanya, tapi ini bukan lagi bagus bagi kami," kata mantan pelatih Rusia ini. Ia justru menilai timnya saat ini tidak bisa digolongkan sebagai tim top di Eropa. "Posisi ketiga di Piala Dunia Brasil fantastis, tapi Anda harus melihat melebihi hasil itu. Harus melihat pada kenyataan."
Sneijder, yang jadi penyelamat timnya, menilai hasil seri itu mengecewakan. "Sejak menit pertama, kami memburu kemenangan," kata Sneijder kepada stasiun televisi Belanda. "Turki mendapat satu peluang untuk mencetak gol. Kami mendominasi permainan dan menciptakan sejumlah peluang untuk mencetak gol. Tapi kami membutuhkan waktu sampai menjelang pertandingan berakhir untuk bisa menyamakan kedudukan."
Dalam laga berikutnya, Belanda akan melawan Latvia pada 12 Juni. Sebelum itu, mereka akan melakukan dua laga uji coba, termasuk melawan Spanyol, besok.UEFA | REUTERS
Rapor Guus Hiddink Bersama Belanda:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo