PRESTASI dan reputasi Primus Diving Club Surabaya, yang menanjak sejak berhasilnya anggota klub itu merenangi Selat Sunda, 27 Agustus 1983, Sabtu pekan lalu seperti hanyut tak berarti ketika dua anggota klub itu gagal menundukkan Selat Lombok. Agus Widodo,30, dan Wahyu Winarto, 24, tak berhasil mencapai Kampung Bugis, Ampenan, Lombok - titik yang dituju dalam petualangan paling berani pada tahun ini. Bulan masih memayungi Pantai Tanah Barak, kawasan Gili Selong, Karangasem, ketika dua pemuda kekar itu menceburkan diri di pantai pukul 05.40. Itulah saat dimulainya penyeberangan edan yang diberi judul: "Tekad Kembali ke Laut 1984". Antara Tanah Barak dan Ampenan terbentang laut selebar 43 km, atau sekitar 24 mil laut. Jarak itu menurut rencana akan direnangi dalam tempo 11 jam. Tapi jangankan mencapai tujuan, sampai di pertengahan selat pun tak bisa. Kegagalan itu diawali Agus Widodo, dua jam setelah start. Dialah sebenarnya yang paling berambisi menaklukkan selat yang dikenal galak dan penuh ikan hiu itu. "Sifat selat ini dengan kemampuan saya feasible. Saya sudah latihan tiga bulan. Pokoknya, saya layak laut di selat ini," katanya kepada wartawan TEMPO. Ternyata, ambisi Agus itu hanyut bersama air. Ia menyerah dengan amat menyedihkan. Setelah mengangkat tangannya memanggil perahu karet yang mendekat, ia lantas memuntahkan cairan berwarna kuning. Dia hanya berhasil menempuh 5 km. Menurut dokter tim, dia kena racun yang menutup pembuluh darahnya. Racun itu disebarkan binatang yang mirip ubur-ubur. Sedangkan Wahyu, yang kurang banyak mengumbar omongan, bisa bertahan selama hampir lima jam dan mencapai jarak sekitar 11 km. Mereka berdua diperlengkapi dengan snorkel, masker, dan fins. Untuk menghalau hiu badan mereka dilamuri serbuk merkuri bercampur vaselin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini