Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Kabar baik datang dari FIFA Council Meeting di Shanghai, Cina, Kamis lalu. Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyatakan federasi sepak bola dunia resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, yang akan digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Alhamdulillah kerja keras kita membuahkan hasil. Presentasi kita dinilai dan diterima baik oleh FIFA," ucap Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Ratu Tisha Destria, yang mengikuti langsung sidang FIFA di Cina itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ini pertama kalinya Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah turnamen internasional resmi FIFA. Sebelumnya, turnamen besar yang pernah digelar di Indonesia adalah Piala Asia 2007. Kala itu, Indonesia menjadi tuan rumah bersama Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Dengan penunjukan ini, berarti tim nasional Indonesia U-20 berhak langsung tampil di putaran final. Ini adalah kedua kalinya tim Merah Putih berlaga di Piala Dunia U-20 setelah kejuaraan pada 1979 di Jepang. Sayangnya, saat itu Indonesia gagal memetik satu kemenangan pun.
Satu grup dengan Argentina, tim Indonesia sempat dicukur 5-0 oleh tim Tango, yang dimotori Diego Maradona. Dua gol Argentina dicetak Maradona. Selain oleh Argentina, Indonesia kalah oleh Polandia dan Yugoslavia.
Agar tak kembali dipermalukan, PSSI masih memiliki waktu untuk mempersiapkan dan mencari pemain serta pelatih yang tepat untuk membentuk timnas U-20. Salah satu tim yang cocok dan memenuhi kriteria untuk Piala Dunia U-20 2021 adalah timnas U-19, yang dilatih Fakhri Husaini.
Usia para pemain timnas U-19 ini rata-rata 18 tahun. Di Piala Dunia U-20 nanti, usia mereka masih masuk persyaratan. Saat ini timnas U-19 sedang berjuang untuk bisa tampil dalam Piala AFC U-19 2020, meski tiket Piala Dunia U-20 2021 sudah dalam genggaman.
Bagi Fakhri, tim yang akan tampil harus benar-benar dihuni pemain berkualitas yang memiliki banyak jam terbang di kompetisi elite pro. "Buat saya, perbaiki saja kompetisi usia muda kita. Selesai kualifikasi Piala AFC U-19 2020, kembalikan mereka ke klub. Biar mereka besar di klub dan besar di kompetisi. Hanya kompetisi yang bisa membesarkan pemain, tak ada jalan lain," kata Fakhri, kemarin.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan, dalam penentuan tuan rumah Piala Dunia U-20, Indonesia berhasil menyisihkan dua calon lain dari Amerika Selatan, yakni Brasil dan Peru.
Keberhasilan ini, kata Gatot, lantaran PSSI mendapatkan dukungan berupa surat jaminan yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 7 Agustus lalu. "Ada juga surat dari beberapa menteri dan Kepala Polri yang mendukung pencalonan Indonesia sebagai tuan rumah," kata dia.
Dukungan juga datang dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melalui lobi yang dilakukan para Duta Besar Republik Indonesia. Menurut Gatot, pertemuan dengan Menteri Olahraga negara-negara ASEAN di Manila pada 9 Oktober lalu turut memberikan sumbangsih besar untuk meyakinkan FIFA menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah.
"Paling penting diketahui, yang sangat menentukan adalah jaminan dari pemerintah. Itu yang membuat kenapa pertimbangannya ke Indonesia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis lalu.
Setelah mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, Zainudin menambahkan, pemerintah akan menindaklanjutinya dengan menyusun regulasi untuk mendukung kelancaran persiapan dan pembangunan infrastruktur. "Secara teknis, kita akan tindaklanjuti dengan mengeluarkan keputusan," ujarnya.
Pemerintah serius mempersiapkan diri sebagai tuan rumah, kata Zainudin, lantaran tidak mudah untuk bisa meyakinkan FIFA. Pemerintah, dia melanjutkan, bakal mengebut pengerjaan infrastruktur stadion dan fasilitas pendukung yang belum memenuhi standar internasional.
Menurut Zainudin, beberapa venue sudah memenuhi syarat FIFA, tapi sebagiannya masih harus dipersiapkan untuk fasilitas latihan. "Stadion GBK (Gelora Bung Karno) sudah ada lapangan ABC. Tapi di beberapa tempat, seperti di Karawang dan Bekasi, belum ada," kata dia.
Zainudin menambahkan, kementeriannya masih menunggu Presiden Jokowi mengeluarkan instruksi presiden agar beberapa kementerian bisa terlibat membantu persiapan yang menyangkut infrastruktur serta sarana dan prasarana. "Untuk menyiapkan berbagai hal sebagai persyaratan FIFA," ucapnya.
Sebelumnya, PSSI juga sudah menyambangi beberapa kepala daerah untuk menyampaikan masukan dari FIFA terkait dengan kesiapan stadion di beberapa kota yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 nanti.
Sepuluh stadion yang diajukan PSSI adalah Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Wibawa Mukti (Cikarang), Pakan Sari (Bogor), Patriot (Bekasi), Mandala Krida (Yogyakarta), Manahan (Solo), Jakabaring (Palembang), Si Jalak Harupat (Bandung), Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan I Wayan Dipta (Bali).
"Selamat untuk Indonesia," kata Gianni Infantino, seperti dikutip laman PSSI.
IRSYAN HASYIM | FIRMAN ATMAKUSUMA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo