Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Invitasi Sepak Bola Yunior II

Jakarta sebagai tuan rumah. Dilakukan pemilihan pemain untuk membentuk tim nasional yunior. (or)

4 Juni 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKITAR 300 pemain usia 17 tahun ke bawah tumplek dalam Invitasi Sepakbola Yunior II yang berakhir 28 Mei di Jakarta. Dari gelanggang yang diikuti 16 daerah itu akan dipilih 18 pemain untuk membentuk tim nasional yunior yang akan diterjunkan dalam kejuaraan Asia maupun Dunia. Inilah yang dicita-citakan Sigit Harjojudanto selaku ketua Pelaksana Proyek PSSI Yunior. Sekarang ini Indonesia tidak memiliki tim yunior karena pemain-pemain yunior hasil pilihan dari Invitasi I di Yogyakarta 2 tahun lalu, sudah masuk dalam PSSI Garuda. Misalnya, Aji Ridwan, Sain Irmis, Agus Waluyo. Belum diketahui siapa-siapa yang terpilih dari invitasi yang sekarang. Tetapi seperti yang dikatakan ketua Tim Penilai PSSI, Maladi, "pola permainan berbagai daerah sudah cukup maju." Perhatian penonton juga lumayan. Tidak kurang dari 5.000 pengunjung memadati Stadion Menteng, Jakarta, ketika Persija Pusat menumbangkan Persipal Palu 2-0, dan keluar sebagai juara. Namun yang penting bagi tim penilai bukanlah bentuk permainan sesuatu tim. Karena yang diincar adalah pemain berpotensi tinggi untuk dibina dalam satu tim. Mereka akan "ditarik" ke Jakarta. Disekolahkan dan seluruh kebutuhannya ditanggung. Kriteria penilaian, menurut bekas Menteri Olah Raga itu, meliputi keterampilan teknis, antara lain pengusaan bola. Kondisi fisik yang baik, punya kekuatan, kecepatan dan stamina. Punya intelegensia, sekalipun itu tidak berarti selalu berhubungan dengan latar belakang pendidikan formal. Dan bermental jempolan, misalnya punya sikap sportif. Bisa menahan emosi tetapi semangat tetap tinggi. Suardi Arland, bekas pemain nasional, yang juga duduk dalam tim penilai PSSI menganggap kriteria tadi harus dipenuhi seorang pemain. Hanya dengan begitu diperoleh seseorang yang memiliki dasar yang kuat. "Kalau dasarnya sudah kuat, sistem permainan apa saja yang digunakan dia akan baik," katanya. Pemain paling menonjol dalam invitasi yang berlangsung 2 minggu itu adalah Dino Qadrinal dari PSP Padang. Dino, pelajar kelas 3 SMP itu terpilih sebagai pemain terbaik dan merebut Piala Jamiat Dalhar. Klubnya sendiri hanya berhasil merebut kedudukan keempat setelah Persija Pusat, Persipal Palu dan Persebaya Surabaya. Pemain berusia 17 tahun ini memang tampil memikat di tengah-tengah tim yang dipimpinnya. Sebagai kapten kesebelasan ia punya kemampuan membangkitkan semangat tim. Gendang permainan PSP Padang terletak di kakinya. "Ia mempunyai ketenangan dalam mengendalikan kesebelasannya," ulas pelatih Aang Witarsa, yang juga duduk dalam tim penilai PSSI. Kalau dia memang terpilih untuk tim yang akan dikelola Sigit itu, Dino berniat menjadi pemain beken. "Tapi di samping itu, kalau bisa saya ingin mcneruskan sekolah sampai menjadi sarjana hukum," harapnya. Sekolah memang sering menjadi penghalang anak-anak berbakat untuk muncul di pemusatan latihan seperti di Jakarta. Malahan pemain andalan Persebaya Surabaya Muntholib yang duduk di bangku kelas 3 ST Bangil, terpaksa mangkir ujian akhir untuk bisa tampil dalam invitasi pekan lalu itu. Orang-orang Liga Utama ternyata juga melirik ke invitasi ini, dengan semangat mencari bibit. Pelatih UMS 80, Fred Korber berterus terang menyebutkan dia akan berusaha mentransfer 3 pemain. Masing-masing Nurjin Lebennu (Palu) bersama Herman dan S. Boyke (Jakarta Pusat). "Mereka main bagus," katanya dalam bahasa Indonesia terpatah-patah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus