Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Jenazah Petinju Valentinus Nahak Tiba di Kupang, Disambut Tangis

Jenazah petinju yang dispersiapkan mengikuti Asian Games 2018, Valentinus Nahak, tiba di Bandara Kupang disambut isak tangis keluarganya.,

3 Agustus 2018 | 13.54 WIB

Petinju amatir nasional yang sempat masuk tim Asian Games 2018, Valentinus Nahak saat Masih sehat. (dok.pribadi)
Perbesar
Petinju amatir nasional yang sempat masuk tim Asian Games 2018, Valentinus Nahak saat Masih sehat. (dok.pribadi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah petinju Indonesia yang dispersiapkan mengikuti Asian Games 2018, Valentinus Nahak, tiba di Bandara El Tari Kupang, NTT, Jumat, 3 Agustus 2018. Valentinus meninggal di Rumah Sakit Sanglah, Bali, Kamis malam jam 20.00 WITA .

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca Juga: Ini yang Diduga Jadi Penyebab Sakitnya Valentinus Nahak

Ayah almarhum, Honorius Bria, ditemui di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, mengatakan bahwa anaknya meninggal setelah lama berjuang melawan sakit kelenjar getah bening.

"Valens meninggal karena mengidap sakit kanker kelenjar getah bening," ujarnya.

Valens, demikian panggilan Valentinus Nahak, menurut Hinorius, baru pertama kali ini akan membela Indonesia pada Asian Games 2018. Ia telah mengukir prestasi terbaik di berbagai event sehingga dipercaya mewakili mewakili Indonesia pada Asian Games XVIII.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi petinju amatir nasional yang sempat masuk pelatnas Asian Games 2018, Valentinus Nahak setelah menderita sakit sejak Juni 2018. (dok. pribadi)

Saat tiba di Bandara El Tari, peti jenasah Valentinus disambut oleh keluarganya dengan tangisan. Kakak kandungnya, Julio Bria yang juga adalah petinju nasional turut mengantar jenasah adiknya.

Biaya pengobatan selama dirawat di Bali, kata Hinorius ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Bali, demikian juga untuk biaya pengiriman jenasah ke Kupang.

Jenasah Valentinus Nahak akan didoakan terlebih dahulu di Kupang, baru kemudian diantar ke kampung halamannya di Kabupaten Malaka.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus