PERSIAPAN PON IX mulai hangat. Di mana-mana demam PON mulai
terasa. Jeweran Ali Sadikin 4 tahun lalu supaya daerah tidak
lantas tidur seusai PON VIII di Jakarta, bukan tidak memberi
efek. Malah di luar dugaan KONI Irian Jaya tercatat paling
santer mengumandangkan kesiapannya.
"Kami telah pastikan cabang-cabang olahraga mana yang akan kami
ikut sertakan", kata seorang staf KONI, Ule Latumanina. Ule
datang ke Jakarta khusus untuk menghadap pada Ketua KONI Harian,
Suprayogi untuk menyatakan kesiapannya. Sekalian juga untuk
mengurus pengiriman perlengkapan olahraga yang dibutuhkan
kontingen Irja. Tidakkah itu kepagian? "Tak peduli apa kata
orang", kata Ule, "pokoknya Irja punya target sendiri". Kalau
tidak tiga besar dalam setiap cabang olahraga yang Irja ambil
bagian, kami pastikan tidak turut serta". Ia kemudian memberi
contoh pada bola basket. "Meskipun kami lolos dalam cabang ini,
toh kami tidak ikut serta. Jangan lupa setiap atlit makan biaya
tiket Rp 250 ribu".
"Penyakit" Ali Sadikin nampaknya menjalari tubuh setiap calon
peserta dari Irja. Lepas Porda (Pekan Olahraga Daerah) Irja dari
tanggal 10 sampai dengan 17 Agustus, mereka meneruskan program
pembinaan pada tingkat terakhir: mengadakan tc selama 7 bulan
mulai Januari 1977. (PON IX akan berlangsung dari akhir Juli
sampai dengan awal Agustus 1977). Nampaknya KONI Irja paling
bangga atas PON-prestasi yang pernah dikumandangkan Gubernur
Jakarta pada sejak PON VII di Surabaya 1969.
Menurut perkiraan beberapa peninjau, termasuk Ule sendiri,
kontingen Irja memang memiliki harapan cerah. Mereka pasti ambil
bagian dalam cabang sepakbola (18 orang), tinju (9), atletik
(10-15), panahan (2), layar/dayung (4) dan angkat-besi (1).
Ke-49 atlit dari 6 team olahraga ini ditargetkan akan menempati
juara umum 6 besar. "Atau paling kurang nomor dua dari kontingen
peserta di luar Jawa", kata Ule yakin. Kontingen Sumatera Utara
dinilai masih sulit ditumbangkan "Kalau Sulawesi Selatan
sudah kita perhitungkan bahwa kita lebih unggul". Irja pun
pagi-pagi sudah siap dengan target emas. Kalau 4 tahun yang lalu
hanya satu dari tinju, maka dalam PON IX ini bisa 14.
Perinciannya agak sok juga: atletik 7, tinju 3, angkat-besi,
layar/dayung, panahan dan sepakbola masing-masing satu. "Ya
kalau lepas emas, kan masih ada perak dan perunggu. Kan masuk
target juga", kilah Ule. Tapi sepakbola mereka yakin akan masuk
final dan mungkin sekali bisa mengant.ongi emas, sekalipun
"tanpa pemain-pemain Irja yang hijrah ke Jakarta". Permainan
anak-anak bola lrja di Jakarta dipastikan akan "selangit", sebab
kata Ule, di Ibukota mereka tidak akan kekurangan bir. Dia
buktikan dengan fakta bahwa setiap kali pemain Irja dilarang
minum bir pada masa turnamen, prestasi mereka justru menurun.
"Jangan dibunuh kebiasaan mereka itu", katanya. "Sebab buat
anak-anak Irja. bir itu semacam obat perangsang".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini