Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pesilat Sarah Tria Monita yang meraih medali emas pada ajang Asian Games 2018 diarak keliling Kota Surabaya oleh kampusnya STIE Urip Sumoharjo Surabaya setibanya di kota itu, Selasa, 4 September 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Sarah dan Iqbal, Suami Istri Peraih Emas Pencak Silat
Sarah yang bertanding di kelas C putri atau 55 kilogram-60 kilogram dan mempersembahkan emas ke-19 untuk Indonesia, diarak dari kampus di Jalan Urip Sumoharjo menuju kampus B yang ada di Medokan Semampir Surabaya melewati Jalan Darmo, Polisi Istimewa, Dinoyo, Ngagel dan Panjang Jiwo.
"Pengarakan keliling Surabaya ini agar masyarakat bisa ikut melihat pahlawan yang telah meraih emas dan mengharumkan nama bangsa," kata Pembina Yayasan Urip Sumoharjo Ahmad Harianto di sela acara arak-arakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan pesilat suami istri, Iqbal Chandra Pratama dan Sarah Tria Monita, berpose dengan medali emas yang diraih dalam Asian Games 2018 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Rabu, 29 Agustus 2018. Iqbal memenangi final silat kelas D putra, sementara Sarah menjuarai final silat kelas C putri. TEMPO/Subekti
Sarah mengatakan sangat bangga dapat mempersembahkan emas untuk Indonesia setelah mengalahkan pesilat Laos, Nong Oy Vongphakdy 5-0.
"Sangat luar biasa, bangga sekali. Ini pertama bagi Sarah dan berharap dapat mengulangi lagi," kata istri pesilat Iqbal Candra Pratama itu.
Dia mengaku lawan terberat selama Asian Games waktu bertading di penyisihan dan semifinal. Sementara di final melawan pesilat Laos dianggap lebih mudah.
Sarah mengatakan, ia akan memanfaatkan tawaran menjadi pegawai negeri sipil (PNS) untuk para peraih medali emas. Selain tawaran menjadi PNS, juara Asian Games 2018 juga mendapat bonus Rp1,5 miliar. "Bonus yang lain akan dipakai untuk zakat, berangkatkan haji orang tua sama mertua," kata Sarah Tria Monita.