Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kabut Asap Jadi Ancaman Grand Prix Singapura

Leclerc meminta Ferrari realistis dalam balapan di Sirkuit Marina Bay, akhir pekan ini.

17 September 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Charles Leclerc saat balapan dalam Grand Prix Italia di Sirkuit Monza, Italia, 8 September lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SINGAPURA - Sampai saat ini, Formula 1 tetap akan menggelar balapan Grand Prix Singapura pada akhir pekan nanti. Meski khawatir akan kabut asap, belum ada pernyataan dari panitia F1 Singapura yang akan membatalkan atau menunda balapan yang berlangsung di sirkuit jalan raya Marina Bay, Singapura, tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Panitia penyelenggara F1 Singapura mengatakan ada kemungkinan kabut asap merupakan salah satu masalah potensial yang tercakup dalam rencana darurat mereka untuk Grand Prix tahun ini. "Rencana sudah dirumuskan dan didiskusikan dengan stakeholder, pemerintah setempat, dan komunitas Formula 1," demikian pernyataan penyelenggara Formula 1 Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kabut asap, menurut panitia F1 Singapura, memang berdampak pada jarak pandang, kesehatan masyarakat, dan masalah operasional. Menghadapi masalah ini, F1 Singapura akan bekerja sama dengan instansi terkait sebelum membuat keputusan mengenai kelangsungan acara tersebut.

Sebelumnya, Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) menyatakan kondisi udara semakin buruk akibat kabut asap yang menyelimuti langit Singapura. "Kondisi ini disebabkan adanya kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan yang terbawa angin dari Pulau Sumatera ke Singapura."

NEA menyatakan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Singapura mencapai angka 112 di beberapa daerah pada Sabtu malam. Menurut indeks, angka 101-200 termasuk dalam kategori tidak sehat. Maka NEA pun menyarankan warganya untuk tidak beraktivitas di luar ruangan terlalu lama. Akibat kabut asap itu, beberapa warga Singapura terlihat menggunakan masker. Namun kondisi tersebut belum mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Sementara itu, pembalap Ferrari, Charles Leclerc, meminta timnya untuk tetap realistis menghadapi GP Singapura, meskipun ia telah memenangi dua balapan sebelumnya secara beruntun di GP Belgia dan GP Italia. Leclerc menjadi yang tercepat di Sirkuit Spa-Francorchamps, dan sepekan kemudian kembali naik podium pertama di depan publiknya sendiri di Monza. Dua kemenangan tersebut merupakan kesuksesan pertama tahun ini bagi tim Scuderia.

Menghadapi balapan di Sirkuit Marina Bay, Leclerc percaya bahwa mobil SF90 kurang kompetitif dibandingkan dengan pesaingnya, Mercedes dan Red Bull. "Kami harus tetap realistis. Saya pikir kami berharap Spa dan Monza akan menjadi balapan yang sangat baik untuk mobil kami, tapi kami juga tahu bahwa beberapa balapan berikutnya di Singapura akan jauh lebih sulit bagi mobil kami," kata Leclerc.

Peningkatan kinerja SF90 dalam dua seri balapan sebelumnya terjadi berkat keunggulan mobil Ferrari dalam kecepatan di lintasan lurus. Namun Ferrari hanya menjadi tim tercepat ketiga di sirkuit yang lebih ketat, seperti Hungaria dan Monako.

"Saya pikir itu akan menjadi kejutan yang menyenangkan jika kami lebih baik dari apa yang kami harapkan," kata Leclerc. "Tentunya kami akan berjuang di sana. Kita lihat saja nanti."

Sementara itu, Valtteri Bottas dari Mercedes mengatakan bertekad akan mencapai hasil yang lebih baik di sisa seri musim ini. Pemenang lima kali Grand Prix ini telah dipertahankan oleh Mercedes sampai musim depan, yang akan menandai tahun keempatnya dalam balapan jet darat tersebut.

Sampai kini, Bottas masih berada di posisi kedua klasemen sementara, terpaut 63 poin di belakang rekan setimnya, Lewis Hamilton. Ia mengaku belum mencapai level yang diinginkan. "Saya masih jauh dari apa yang saya yakini bisa saya lakukan, dan tujuan saya adalah menjadi jauh, jauh lebih baik dari apa yang saya miliki saat ini. Kami akan terus bekerja untuk itu."

Bottas sebenarnya telah menjalin kerja sama yang efektif dengan Hamilton di tim Mercedes. Dia telah meraih 10 kali posisi pole atau terdepan untuk start dan 32 kali naik podium. "Saya juga merasakan dukungan yang sangat baik dari tim, dan perbedaan poin antara saya dan Lewis bukanlah siang dan malam."

Selanjutnya, pembalap Finlandia itu mengincar podium teratas di Singapura nanti. Ia pun ingin mengalahkan rekan setimnya di sirkuit jalan raya tersebut. "Saya menantikan balapan di Singapura. Lewis sangat kuat di sana. Kami akan berusaha keras untuk memiliki akhir pekan yang baik dan kuat." DAILY MAIL | STRAITS TIMES | SPORT MOLE | NUR HARYANTO


Kabut Asap Jadi Ancaman Grand Prix Singapura

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus