Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
UANG bukan masalah bila hati senang. Samuel Eto’o memenuhi janjinya. Dia membelikan satu per satu rekannya di tim nasional Kamerun arloji berharga 30 ribu pound sterling (sekitar Rp 475 juta). Harga satu jam tangan senilai sepertiga gajinya per pekan di Inter Milan.
Ini jelas menyenangkan bagi rekan-rekannya. Namun berkah paling besar yang harus mereka syukuri adalah bakat andal Eto’o dalam mencetak gol. Sepanjang kualifikasi, pemain berusia 28 tahun itu mengoleksi 11 gol—satu gol lebih sedikit dari top scorer Zona Afrika, Moumouni Dagano dari Burkina Faso. Total, Eto’o adalah top scorer Kamerun sepanjang sejarah, 42 gol.
Setelah era N’Kono, Omam Biyik, dan Roger Milla, Eto’o adalah pemain terhebat yang dilahirkan Kamerun. Tiga kali dia menyabet gelar pemain terbaik Afrika: 2003, 2004, dan 2005. Namanya menjulang berkat prestasinya bersama Barcelona (2004-2009) dengan mengoleksi 145 gol dalam 108 laga. Bersama Inter Milan mulai musim ini, mantan pemain Real Madrid ini sudah mencetak 6 gol dalam 11 pertandingan.
Tak salah bila pelatih Paul Le Guen mempercayakan ban kapten di lengannya. Apa janjinya untuk putaran final? ”Saya yakin Kamerun akan membuat kejutan dalam Piala Dunia,” katanya. ”Kami memiliki tim bagus, yang merupakan gabungan pemain muda dan veteran.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo