PERENANG Soviet Vladimir Salnikov kelihatannya akan menjadi
semakin sulit ditumbangkan--mungkin sampai beberapa tahun
mendatang. Di Olimpiade Moskow ia menjadi orang pertama yang
berhasil mendobrak batas waktu 15 menit untuk jarak 1.500 meter.
Belum 2 tahun setelah peristiwa itu, dalam duel Uni
Soviet-Jerman Timur di Moskow pertengahan Maret, perenang gaya
bebas itu bertambah laju lagi. Salnikov menempuh jarak itu dalam
14 menit 56,35 detik. Hampir 2 detik lebih tajam dari prestasi
sebelumnya.
Sekalipun begitu anak pelaut dari Leningrad yang berusia 21
tahun itu masih belum puas juga. "Pelatih saya Igor Kochkin dan
saya sendiri mengharapkan bisa menempuh jarak itu dalam 14 menit
50 detik. Tapi setelah saya menumbangkan rekor 400 meter gaya
bebas kemarin, sulit buat saya untuk memperbaiki rekor yang
sekarang," kata pemegang 3 medali emas Olimpiade Moskow itu.
Dalam nomor 400 meter gaya bebas dia mencatat 3 menit 49,57
detik. Hampir 1 detik lebih cepat dari rekor dunia yang dipegang
perenang Kanada Peter Schmidt. Dengan begitu dia mengulangi lagi
kecemerlangan yang dibuatnya di Olimpiade Moskow--memecahkan
rekor untuk 2 nomor sekaligus.
Prestasi Salnikov ini nampaknya akan membuat Uni Soviet bangga.
Paling tidak negara ini bisa menunjukkan ke mampuan untuk
mengancam dominasi perenang Amerika Serikat yang sejak dulu
selalu meraih 12 dari 13 medal emas yang diperebutkan di tiap
Olimpiade.
Tim Jerman Timur yang memiliki beberapa perenang putri yang
tangguh iku bersorak atas keberhasilan perenang negara
sahabatnya itu. Begitu diumumka tumbangnya 2 rekor dunia,
perenang dan pelatih Jerman Timur langsung mengejar dan
menangkap pelatih Igor Kochkin dan menceburkannya ke dalam kolam
sebagai penhormatan untu prestasinya mengorbitkan Salnikov.
Peranan Igor Kochkin memang besar. Boleh dikatakan dialah yang
menempa sang juara. Salnikov dibinanya sejak berumur 6 tahun.
Kochkin menemuk anak itu di sekolah anak-anak "Ekrar" di
Leningrad. Dua belas uhun di bawah asuhannya, Salnikov kemudian
muncul sebagai saingan kuat perenang Kanada, Peter Schmidt.
Silih berganti mereka memecahkan rekor 1500 dan 400 meter gaya
bebas putra.
Salnikov memiliki kepercayaan pada diri sendiri yang kuat. Di
Olimpiade Moskow yang lalu, tanpa saingan dari Brian Goodell
(Amerika Serikat) maupun Schmidt (Kanada), dia membuat jam yang
terpampang di dinding sebagai saingannya. Dia cepat meninggalkan
lawan-lawan. "Saya sudah mempersiapkan seluruh hidupku untuk
berenang habis-habisan untuk mendobrak tembok 15 menit," kata
anak Leningrad yang memegang ijazah kursus bahasa Inggris itu.
Pada jarak 1400, katanya, dia sudah tahu kalau dia akan menembus
batas waktu yang belum bisa diterobos perenang mana pun.
Wartawan asing berunya, "Bagaimana kalau perenang yang memboikot
turut serta?" Jawabnya dalam bahasa Inggris: Saya tetap nomor
satu.
Kepercayaan pada diri sendiri dan ketekunan menjadi kunci
suksesnya. Pelatih kepala pada tim renang Soviet, Sergei
Vaitsehovsky, tidak memasukkan Salnikov sebagai perenang yang
berbakat. "Kemampuan gerakannya sedangsedang saja. Baik dari
sudut kecepatan maupun koordinasi. Prestasinya merupakan hasil
kerja keras dan tekun urai pelatih itu.
Salnikov tidak terkenal sebagai orang yang suka bercengkerama di
antara teman-temannya. Sore hari kalau ada yang mengajak dia
jalan-jalan, selalu ditolaknya. Dia, katanya, lebih suka
berjalan sendirian. Tetapi kalau diam-diam dibuntuti, ternyata
Salnikov pergi ke kolam. Berenang lagi. Menambah jatah yang
sudah ditentukan 8 km saban hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini