Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Kesan Takut Melawan RRC

Pemain top Indonesia ditunggu tapi tak datang. Panitia turnamen alba kecewa.

17 Oktober 1981 | 00.00 WIB

Kesan Takut Melawan RRC
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
MENGIKUTI Turnamen Bulutangkis Piala Dunia "Alba", Indonesia mengirimkan Hadiyanto dan Dhany Sartika pemain nasional urutan kelima dan keenam, di bagian putra. Dan Ivana Lie Ing Hoa, urutan kedua, di bagian putri. Panitia penyelenggara di Kuala Lumpur kecewa sekali. Bahkan pelatih RRC Hou Jiachang berpcndapat Indonesia takut menghadapi RRC. Kok takut! Ternyata keunggulan RRC di gelanggang bulutangkis bisa digoyahkan. Han Jian, pemain utamanya telah dibuat tak berkutik-oleh Prakash Padukonc dari India. Di final, 11 Oktober malam, Han Jian menyerah 0-15 dan 6-15. Han Jian, 24 tahun, menyatakan tujuan utama RRC ke Kuala Lumpur bukanlah untuk menyabet semua gelar juara, melainkan untuk menjajaki kekuatan lawan menghadapi babak penyisihan maupun final Piala Thomas 1982 di London. "Kami kecewa sekali Indonesia tidak mengirimkan pemain top seperti Liem Swie King atau Rudy Hartono ke sini," ujar Han Jiam "Padahal kami ingin sekali menguji kekuatan dengan Indonesia." Pemain top Indonesia tak muncul karena berbagai alasan pribadi. Verawaty, misalnya, sedang menunaikan ibadah haji bersama suaminya Fajrin. King sibuk dengan toko olahraga maupun bioskopnya. "Pertemuan dengan RRC cuma soal waktu saja," kata Ivana. Indonesia sebelum ini sudah beberapa kali ketemu RRC. Mulai dari Invitasi Bulutangkis Asia sampai Asian Games-ada kalah dan menang. Melawan RRC di Singapura, ebruari 1980, Indonesia unggul 7-6. Tapi terakhir ini dalam kejuaraan perorangan seperti World Games di Santa Clara, Turnamen Master di London, pemain Indonesia dipukul terus oleh pemain RRC. Dalam Tmamen "Alba" itu pemain Indonesia cuma mampu mencapai semifinal. Hadiyanto dikalahkan Han Jian 15-17, 15-13, dan 5-15. Sedang Ivana digulingkan Chen Ruizhen 5-11 dan 5-11. "Tak terlalu hebat mereka itu," ujar Hadiyanto walaupun kalah bertanding. Ia optimistis, jika tim dipersiapkan secara serius, Indonesia akan mengungguli RRC. 3 Wakil Ketua Persatuan Bulutangkis Malaysia (BAM) Mohindar Singh mengatakan bahwa mereka akan melaporkan kelakuan Indonesia kepada Federasi Bulutangkis Internasional (IBF), agar dalam turnamen selanjutnya tidak lagi terjadi hal perubahan pemain seperti ini. "Panitia bisa rugi," kata Mohindar. "Lamalama orang tak mau menyelenggarakan kejuaraan." Turnamen "Alba" adalah dalam rangka kejuaraan berhadiah uang--diawali dari Turnamen Master di London. Menurut rencana, lanjutannya diakhiri dengan Turnamen Champion of Charnpions di Jakarta, November Dari "Alba", kampiun tunggal putra dan putri masing-masing meraih hadiah US$ 6.000 (Prakash) dan US$ 5.500 (Li Lingwei dari RRC). Total hadiahnya yang diperebutkan US$ 60.000.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus