JUARA catur dunia Gary Kasparov tampil memikat. Tak hanya karena dia berhasil memenangkan seri pertama dari dua seri pertandingan ulangnya melawan Anatoly Karpov, 35. Tapi, juga karena di 12 partai pertandingan seri pertama yang berakhir di London Rabu pekan lalu itu -- seri kedua dilanjutkan pekan ini di Leningrad ia sempat membuat pelbagai prestasi sensasional. Salah satu di antaranya, membuat para penonton di Hotel Park Lane, London mendecak kagum, ketika ia berhasil memaksa Karpov bermain remis dalam 20 langkah. Ini remis tersingkat dalam sejarah. Dan Kasparov menciptakan rekor itu, Rabu dua pekan lalu, di pertandingan partai ke-9. Karpov, juara dunia yang disingkirkan Kasparov, November tahun lalu, tak bisa menolak tawaran lawannya itu. Padahal, ia waktu itu memegang bidak putih dan juga tak berada dalam posisi kepepet waktu, seperti ketika ia kalah di pertandingan partai ke-8. Keseluruhan pertandingan ulang antara dua pecatur andalan Uni Soviet itu direncanakan 24 partai. 12 partai di seri pertama sudah dimenangkan Kasparov 6 1/2 - 5 1/2. Yakni hasil dua kali kemenangan (di partai ke-4 dan ke-8) serta satu kali kalah di partai ke-5. Kedua pecatur bermain remis di partai pertandingan lainnya. Menurut ketentuan Federasi Catur Dunia (FIDE), Karpov bisa dinyatakan sebagai pemenang jika berhasil merebut angka 12 1/2. Sedangkan Kasparov sebagai juara bertahan cukup mengumpulkan hasil 12 (semua partai pertandingan berakhir remis). Namun, melihat debut penampilan sang juara, terutama ketika ia berhasil memaksakan hasil remis di partai ke-9, banyak pengamat mulai memperkirakan mahkota juara tak bakal berpindah tangan. "Jika Kasparov dapat memaksakan remis begitu mudah kendati ia memegang bidak hitam, maka lomba ini akan dimenangkannya," kata Maxim Dlugy, juara catur yunior dunia asal AS. Kebenaran ramalan pecatur ini memang masih harus ditunggu. Namun, yang jelas, banyak penggemar catur makin terpukau pada gaya permainan bujangan asal Baku, Republik Azerbaijan, sebelah selatan Uni Soviet itu. Maklum, dalam usia begitu muda, baru 23 tahun, ia tampil amat tenang. Malah beberapa kali dengan langkah-langkahnya yang berani, membuat Karpov, bekas Juara selama 10 tahun, tampak harus berpikir keras. Apa resep kampiun berdarah Yahudi ini hingga bisa tampil begitu cemerlang? "Dalam persiapan tentu saja saja mendalami pelbagai teori catur. Tapi, di samping itu saya juga melatih fisik agar bisa segar ketika terjun di suatu kejuaraan," kata Kasparov dalam wawancara dengan The Sunday Times Magazine bulan lalu. Latihan fisik itu dijalaninya dengan berenang, balap sepeda, main tenis, bulu tangkis, dan jogging. Semua cabang olah raga ini dikuasainya dengan baik. Memang tak melulu bertekun serius pada catur itulah, antara lain, yang membedakan Kasparov dengan pecatur dunia lainnya. Ia, misalnya, dikenal sebagai pemain sepak bola di kotanya. "Saya amat senang menonton bola, terutama jika tim nasional Uni Soviet yang main," ujar putra satu-satunya Janda Klara Shaguenovna Kasparova itu. Selalu tampak rileks dan bicara blak-blakan, Kasparov, tak ayal, memang tetap profil anak muda Soviet yang menarik bagi para wartawan. Dia, misalnya, tetap bertahan tinggal di kota kelahirannya di Baku, kendati sudah jadi juara dunia. Diam di sebuah flat berkamar lima di kota ini, toh, flat luas itu jarang ditempatinya. Sebab, ia mengatakan, lebih senang tinggal di rumah ibu atau neneknya. Ini karena kedua wanita itu kerap memasakkan makanan kesukaannya. "Saya suka masakan Barat, selain yoghurt," tukas anak muda yang gemar steak ini. Anggota Partai Komunis Soviet ini juga mengaku suka menonton film Barat. Dan bintang kesayangannya, katanya, Paul Newman dan Jack Nicholson. Malah, mahasiswa jurusan sastra Inggris ini mengaku ia kini berpacaran dengan Marina Neolova, seorang aktris dan "bintang panggung besar" di Uni Soviet. "Saya tak mau menyebut usia pastinya. Tapi, dia (Marina) kini berusia di atas 30," tambah Kasparov. Berolah raga, mencari makanan enak, pacaran, dan sesekali belajar, itulah sebagian besar kegiatan sehari-hari, anak semata wayang Mendiang Kim Moseyevich Weinstein, sarjana teknik kimia, itu di negerinya. Semua orang di Baku cukup mengenal dia, terutama jika keluar pesiar dengan mobil Volga biru abu-abunya. Baru ketika akan ikut suatu pertandingan catur Kasparov membatasi diri. Dan dia bersiap penuh dengan segala tetek bengek untuk itu. Umpamanya, kalau pertandingan di dalam negeri, ia tinggal di rumah dengan seorang tukang masak, penjaga rumah, dan dua pelatih catur. Mereka inilah yang mengatur dan menyiapkan semua keperluannya. Dengan pelatih Josef Dorfman dan Alexander Nikitin, misalnya, Kasparov mendiskusikan strategi yang mau diterapkannya setiap hari sebelum bertanding. Sedangkan tukang masak membuatkan makanan khusus kesukaannya. "Main catur adalah perang dan perjuangan," ujar Kasparov, bersemangat. Di Leningrad hari-hari ini, itu semua tengah dijalaninya. MS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini