Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LONDON - Runtuh sudah keangkeran stadion anyar White Hart Lane, kandang Tottenham Hotspur. Sabtu lalu, Spurs kalah tipis 0-1 oleh West Ham United dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris 2018/2019. Satu gol West Ham itu dicetak Michail Antonio.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Inilah kekalahan pertama Spurs di kandang anyar yang baru dipakai pada 4 April lalu saat menjamu Crystal Palace itu. Dalam empat laga sebelumnya, Spurs tak terkalahkan jika bermain di stadion bernilai Rp 16 triliun tersebut, termasuk kala menekuk Manchester City 1-0 di Liga Champions, 18 April lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, malam itu, tim berjulukan The Lilywhites tersebut tampil tak bersemangat saat menjamu West Ham. Buktinya, meski menguasai 63 persen pergerakan bola, Son Heung-min dan kolega hanya mampu bikin empat peluang gol dari 14 serangan. Adapun kubu tamu bermain lebih galak dengan bikin tujuh peluang gol dari 16 serangan.
Manajer Tottenham, Mauricio Pochettino, kecewa karena timnya kebobolan lewat skema serangan balik yang sebenarnya tak terlalu berbahaya. Ibarat pepatah, nasi sudah jadi bubur, pelatih berusia 47 tahun itu tak ingin menyalahkan pemain dan segera mengadakan evaluasi.
Pochettino pun menduga kelelahan fisik ikut menjadi penyebab ambruknya permainan Spurs. Tottenham memang menjalani laga padat bulan ini. Selain tampil rutin di liga domestik, Spurs juga dua kali duel dengan Manchester City di Liga Champions. Belum lagi mereka melakoni laga tunda di Liga Primer Inggris, Rabu pekan lalu.
"Walhasil, para pemain kelelahan. Sementara itu, tim lawan lebih bugar. Sejak awal kami sudah memprediksi kami akan kesulitan menjamu West Ham," kata pelatih berusia 47 tahun itu.
Meski begitu, Pochettino berharap skuadnya tak "baper" selepas kekalahan ini. Mantan manajer Southampton itu meminta Spurs kembali berdiri menegakkan kepala demi menuntaskan sisa musim kompetisi 2018/2019.
Kekalahan oleh West Ham bisa dibilang cukup fatal. Sebab, mereka sedang berkejaran dengan Chelsea, Arsenal, dan Manchester United untuk merebut di posisi empat besar. Saat ini Spurs masih bertengger di posisi ketiga klasemen sementara dengan 70 poin.
Chelsea membuntuti di urutan keempat dengan selisih tiga poin. The Blues akan bertanding melawan Manchester United di Old Trafford, Ahad malam. Jika menang pun, Spurs masih aman di posisi ketiga lantaran unggul selisih gol.
Adapun Arsenal berada di urutan kelima dengan 66 angka dan United di posisi keenam dengan 64 angka. Dengan sisa dua pertandingan, posisi ketiga dan keempat klasemen akhir masih belum aman bagi keempat tim tersebut.
"Andai kami menang, kondisi kami tak akan serumit sekarang. Tapi kami akan berusaha keras finis empat besar agar tetap tampil di Liga Champions musim mendatang," kata Pochettino.
Fokus Spurs bisa jadi terbelah karena pada Rabu dinihari nanti mereka akan tampil di empat besar Liga Champions. Spurs akan menjamu Ajax Amsterdam di White hart Lane dan akan bertandang ke Johan Cruyff Arena, Kamis pekan berikutnya.
Kini Pochettino meminta skuadnya segera move on guna menyiapkan laga yang lebih berat melawan pemain-pemain muda nan berkualitas milik Ajax. Tim berjulukan De Godenzonen itu tampil hebat musim ini. Ajax menyingkirkan dua tim unggulan, Real Madrid di babak 16 besar dan Juventus di perempat final.
Walhasil, tak boleh ada sedikit kesalahan atau kekurangan dari skuad Spurs jika tak ingin jadi korban Ajax Amsterdam berikutnya. Pochettino yakin timnya bisa menghentikan laju kencang Ajax.
"Jika kami tampil dengan tenaga dan mental penuh, tim mana pun bisa kami kalahkan. Tapi kalau stres dan keraguan datang di benak pemain, tentu kami tak bisa tunjukkan permainan terbaik," kata Pochettino.
Sementara itu, manajer West Ham, Manuel Pellegrini, tak menyangka bisa mencuri tiga angka di kandang Spurs. Terlebih di empat laga terakhir, The Hammers meraih hasil tiga kali kalah dan sekali imbang.
Mantan manajer Manchester City itu puas timnya justru bisa mengunci pergerakan Tottenham yang unggul dalam penguasaan bola. "Transisi permainan kami berjalan dengan baik. Sungguh bangga dengan kemenangan ini," kata pelatih berusia 65 tahun itu. GUARDIAN | INDEPENDENT | INDRA WIJAYA
Loyo di White Hart Lane
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo