Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Membujuk RRC Di Copenhagen

Persiapan kejuaraan terbuka Indonesia II di Jakarta. PBSI mengundang semua anggota IBF, RRC tak bisa hadir. (or)

30 April 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SETELAH gagal di All England dan Kejuaraan Terbuka Hongkong, bulan lalu, Lim Swie King masih ingin kembali. Bisakah? PBSI kini tengah bersiap-siap menghadapi Kejuaraan Dunia III di Copenhagen, Denmark, akhir Mei mendatang. Sementara persiapan untuk Kejuaraan Terbuka Indonesia II, yang akan berlangsung di Jakarta, Agustus mendatang, sejak jauh hari dipersiapkan. Paling tidak, sekalipun masih gagal di Copenhagen, pada kejuaraan yang akan berlangsung di kandang sendiri itu Lim Swie King cs diharapkan akan mampu menebus kegagalan selama ini, terutama dari pemain RRC. Di Jakarta kelak pemain asuhan Rudy Hartono itu diharapkan mampu memetik beberapa keuntungan - seperti dukungan penonton - atas pemain asuhan Wang Chen Kao yang selama ini merebut setiap kejuaraan di berbagai negara. Kejuaraan Terbuka Indonesia yang akan memberikan hadiah-hadiah sebanyak US$ 60.000 itu rencananya akan mengundang semua anggota IBF yang jumlahnya sekitar 53 negara. Termasuk RRC yang memang sudah lama dilobi. Maka dengan kehadiran pemain mereka seperti Luan Jin, juara All England 1983, Zhang Ai Ling, Han Jian, Cheng Chang Jie, Han Ai Ping, dan Wu Dixie, serta pemain kenamaan lainnya dari Eropa, PBSI nampaknya ingin menjadikan kejuaraan bulan Agustus itu untuk mematok mementum kebangkitannya kembali. Namun pekan lalu, sepucuk surat darl Persatuan Bulutangkis RRC yang dialamatkan ke PBSI menyatakan bahwa mereka tidak bisa mengikuti kejuaraan di Jakarta itu. Dengan alasan, pada waktu yang bersamaan para pemainnya sudah terikat dengan kegiatan lain. Minat RRC untuk bermain di Jakarta, menurut seorang pengamat bulutangkis, sebenarnya besar sekali. Itu beberapa kali diungkapkan pihak RRC pada setiap kesempatan kejuaraan internasional di berbagai negara. "Dalam rapat pengurus bulutangkis Asia di Hongkong, April lalu, saya bicara langsung dengan Su Tse, Ketua Pengurus Bulutangkis RRC. Secara pribadi ia telah menyatakan keinginan RRC untuk mengirim tim ke Jakarta," kata Soemarsono, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PBSI. Ada dugaan tak bisa hadirnya RRC itu karena pada waktu yang hampir bersamaan, Agustus nanti, di Cina akan diselenggarakan pekan olah raga nasional - semacam PON. Tapi seorang pengamat menebak, tim RRC yang juara Piala Thomas, dan All England, merasa khawatir juga kalau harus bertemu dengan Swie King dan Icuk di Jakarta. "Anak-anak Indonesia biasanya lebih mantap kalau bertarung di kandang sendiri, udaranya cocok, dan suporter juga banyak," kata sumber lain. Mungkin saja. Tapi yang agaknya pasti, pihak PBSI akan tetap melangsungkan turnamen besar itu pada Agustus nanti, tanpa bobot pemain RRC. Dan Soemarsono yang bertolak ke Copenhagen pekan lalu, nampaknya masih berharap beberapa pemain RRC akan bisa datang ke Jakarta. "Masih ada kesempatan untuk membujuk mereka dalam sidang IBF di Copenhagen," katanya kepada TEMPO.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus