SETELAH gagal di All England dan Kejuaraan Terbuka Hongkong,
bulan lalu, Lim Swie King masih ingin kembali. Bisakah? PBSI
kini tengah bersiap-siap menghadapi Kejuaraan Dunia III di
Copenhagen, Denmark, akhir Mei mendatang. Sementara persiapan
untuk Kejuaraan Terbuka Indonesia II, yang akan berlangsung di
Jakarta, Agustus mendatang, sejak jauh hari dipersiapkan.
Paling tidak, sekalipun masih gagal di Copenhagen, pada
kejuaraan yang akan berlangsung di kandang sendiri itu Lim Swie
King cs diharapkan akan mampu menebus kegagalan selama ini,
terutama dari pemain RRC. Di Jakarta kelak pemain asuhan Rudy
Hartono itu diharapkan mampu memetik beberapa keuntungan -
seperti dukungan penonton - atas pemain asuhan Wang Chen Kao
yang selama ini merebut setiap kejuaraan di berbagai negara.
Kejuaraan Terbuka Indonesia yang akan memberikan hadiah-hadiah
sebanyak US$ 60.000 itu rencananya akan mengundang semua anggota
IBF yang jumlahnya sekitar 53 negara. Termasuk RRC yang memang
sudah lama dilobi. Maka dengan kehadiran pemain mereka seperti
Luan Jin, juara All England 1983, Zhang Ai Ling, Han Jian, Cheng
Chang Jie, Han Ai Ping, dan Wu Dixie, serta pemain kenamaan
lainnya dari Eropa, PBSI nampaknya ingin menjadikan kejuaraan
bulan Agustus itu untuk mematok mementum kebangkitannya kembali.
Namun pekan lalu, sepucuk surat darl Persatuan Bulutangkis RRC
yang dialamatkan ke PBSI menyatakan bahwa mereka tidak bisa
mengikuti kejuaraan di Jakarta itu. Dengan alasan, pada waktu
yang bersamaan para pemainnya sudah terikat dengan kegiatan
lain.
Minat RRC untuk bermain di Jakarta, menurut seorang pengamat
bulutangkis, sebenarnya besar sekali. Itu beberapa kali
diungkapkan pihak RRC pada setiap kesempatan kejuaraan
internasional di berbagai negara.
"Dalam rapat pengurus bulutangkis Asia di Hongkong, April lalu,
saya bicara langsung dengan Su Tse, Ketua Pengurus Bulutangkis
RRC. Secara pribadi ia telah menyatakan keinginan RRC untuk
mengirim tim ke Jakarta," kata Soemarsono, Ketua Bidang Hubungan
Luar Negeri PBSI.
Ada dugaan tak bisa hadirnya RRC itu karena pada waktu yang
hampir bersamaan, Agustus nanti, di Cina akan diselenggarakan
pekan olah raga nasional - semacam PON. Tapi seorang pengamat
menebak, tim RRC yang juara Piala Thomas, dan All England,
merasa khawatir juga kalau harus bertemu dengan Swie King dan
Icuk di Jakarta. "Anak-anak Indonesia biasanya lebih mantap
kalau bertarung di kandang sendiri, udaranya cocok, dan suporter
juga banyak," kata sumber lain.
Mungkin saja. Tapi yang agaknya pasti, pihak PBSI akan tetap
melangsungkan turnamen besar itu pada Agustus nanti, tanpa bobot
pemain RRC. Dan Soemarsono yang bertolak ke Copenhagen pekan
lalu, nampaknya masih berharap beberapa pemain RRC akan bisa
datang ke Jakarta. "Masih ada kesempatan untuk membujuk mereka
dalam sidang IBF di Copenhagen," katanya kepada TEMPO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini