Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Persatuan Bulu Tangkis (PB) Jaya Raya dan PB Djarum selama ini menjadi dua klub pemasok terbanyak pemain pemusatan latihan nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia. Para pemain kedua klub pun mendominasi dalam setiap kejuaraan nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, dalam nomor beregu Kejuaraan Nasional PBSI 2018 pada akhir pekan lalu, muncul beberapa klub yang juga berpotensi menelurkan pemain kelas dunia, antara lain PB Mutiara Cardinal Bandung, PB Exist, dan PB Angkatan Darat (PBAD) Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PB Mutiara Cardinal Bandung bahkan membuat kejutan dengan tampil di final Divisi 1 Kejurnas. Langkah mereka terhenti di partai pamungkas setelah ditekuk PB Jaya Raya dengan skor 1-3. Namun, sebelum ke final, tak banyak yang mengira mereka mampu mengalahkan PB Djarum.
"Kami semula memperhitungkan PB Djarum Kudus sebagai lawan di final. Kami tak menyangka malah Mutiara Cardinal Bandung yang melaju ke final dan menjadi lawan kami," kata manajer tim Jaya Raya Jakarta, Imelda Wiguna.
Bagi manajer tim Mutiara Cardinal Bandung, Enroe Cleosa, pencapaian para pemainnya dalam kejuaraan kali ini dinilai luar biasa. "Ini adalah pencapaian luar biasa bagi kami. Sebab, kami dapat mengalahkan tim kuat PB Djarum di semifinal," katanya.
Selain PB Mutiara Cardinal Bandung, penampilan PB Exist layak mendapat apresiasi. Tim yang dimotori pemain tunggal putra Chico Aura Dwi dan tunggal putri Fitriani itu sukses melaju ke babak semifinal.
Melawan PB Jaya Raya di semifinal, Exist sanggup memberikan perlawanan sengit meski akhirnya menyerah dengan skor 2-3. Wakil manajer tim Exist, Hendro Santoso, mengatakan, secara kualitas, materi pemain yang ada masih di bawah tim besar, seperti Jaya Raya atau PB Djarum.
Meski begitu, Hendro menuturkan, timnya masih punya potensi untuk berkembang. Sebab, rata-rata usia pemain yang bergabung di PB Exist di bawah 25 tahun. "Saya yakin mereka matang dua tahun lagi. Dua tahun lagi kami berkeyakinan punya banyak pemain andalan," ucapnya.
Hendro menilai setidaknya ada tiga nomor yang menjadi kekuatan Exist, yakni di tunggal putra, tunggal putri, dan ganda campuran atas nama Yeremia Erich Yotje/Angelica Wiratama. Selain itu, ada pemain muda berpotensi lainnya, yakni Putri Kusuma Wardani, Melani Mamahit, dan Hediana Julimarbela.
Sementara itu, PB Angkatan Darat Bandung menjadi tim debutan dalam Kejurnas kali ini. Berbeda dengan klub lainnya, PBAD merupakan satu-satunya tim yang berasal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Manajer tim PBAD Bandung, Kolonel Arm Herman Watulangkow, menyatakan banyak pengalaman berharga yang dipetik selama mengikuti Kejurnas. "Ini kesempatan istimewa karena kami tahu lawan kami adalah para pemain dunia," ucap Herman.
Herman menjelaskan, para pemain membawa pulang pengalaman berharga. Menurut dia, setelah menghadapi para pemain kelas dunia, anak asuhannya tidak punya alasan lagi untuk tampil ragu melawan pemain mana pun. "Ini pengalaman berharga bagi pemain kami," ucapnya.
Ke depan, berbekal pengalaman tampil dalam Kejurnas, PBAD menargetkan hasil lebih tinggi lagi di kejuaraan berikutnya. Herman menyatakan, dari sisi kualitas, permainan tidak berbeda dari tim besar lainnya. Menurut dia, anak asuhannya hanya kurang pengalaman. BADMINTON INDONESIA | ADITYA BUDIMAN
Peringkat Nasional
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo