Menanti Rio di Lintasan F1

Berbekal mesin Mercedes-Benz PU106C Hybrid, Manor Racing Team menatap musim balap mobil Formula 1 tahun ini dengan optimisme tinggi. Mesin Mercedes telah terbukti menjadi mesin paling bertenaga dan tahan banting di lintasan F1 sejak regulasi penggunaan mesin hybrid diperkenalkan pada 2014.

Tahun lalu, tim yang masih bernama Manor Marussia F1 Team ini menggunakan mesin Ferrari lawas. Akibatnya, tim yang dikomandoi Dave Ryan ini sama sekali tak kompetitif. Terbukti, dari 10 tim yang berlaga, Manor mengakhiri musim balap 2015 di posisi buncit tanpa memetik satu pun angka.

Tahun ini berbeda. Dengan dua pembalap segarnya, Rio Haryanto dan Pascal Wehrlein, plus mesin Mercedes bertenaga setara dengan 750–850 tenaga kuda dan berkapasitas 1.600 cc dengan konfigurasi mesin V6 (90 derajat), tim Manor bertekad menyodok ke papan tengah. Apalagi mesin yang diusung mobil bersasis MRT05 ini persis sama dengan yang dipakai juara dunia bertahan Lewis Hamilton.

Hanya, meski memakai tipe mesin sama, mobil Hamilton yang didukung penuh pabrikan Mercedes mampu melesat jauh lebih kencang. Salah satu penyebabnya adalah ketersediaan anggaran. Ya, untuk mendapatkan hasil maksimal dibutuhkan riset dan pengembangan dengan dana tak sedikit. Manor tak memiliki bujet sebanyak tim Mercedes. Mereka pun harus puas dengan hanya memakai mesin standar.

Business Book GP menaksir tim Manor hanya punya bujet 83 juta euro (sekitar Rp 1,2 triliun) pada musim 2015. Angka itu tak akan jauh berbeda untuk musim balap tahun ini. Bandingkan dengan tim papan atas, semisal Mercedes dan Ferrari, yang disokong anggaran lebih dari lima kali lipat bujet Manor. Jelas mobil Rio bukan tandingan untuk mobil Hamilton ataupun Ferrari.

Perbedaan itu bisa dilihat dari catatan waktu dari hasil tes pramusim di Sirkuit Catalunya, Spanyol, dua pekan lalu. Dan boleh jadi hasil tersebut menjadi cermin kekuatan di lintasan balap F1 pada musim ini. Akankah Rio dan Wehrlein mampu memenuhi ambisi tim Manor untuk menyodok ke papan tengah? Di Sirkuit Melbourne, Australia, pada 20 Maret nanti, ujian sesungguhnya bagi duet pembalap debutan ini dimulai.

Firman Atmakusuma