Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Mengenal Senayan, SBLl Ke Hongkong

Menjelang berlomba di Hong Kong, pembalap-pembalap go-kart Indonesia yang biasanya berlatih di ancol, melakukan latihan di lapangan Parkir Timur, Senayan. manajer, tinton suprapto, yakin akan kemampuan pembalap.

11 November 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

GO KART biasanya menderu di sirkuit balap Ancol, Jakarta. Tapi terakhir ini, 5 Nopember, mereka melaju di lapangan Parkir Timur, Senayan. Beralihnya arena balap go kart ini sehubungan dengan persiapan pengenalan medan bagi pembalap Indonesia yang akan berlomba di Hongkong, 25 s/d 26 Nopember. "Dengan cara ini diharapkan pengenalan medan tak lagi menjadi persoalan," kata pembalap Tinton Suprapto. Pencontohan sirkuit tak hanya terbatas pada bentuk medan. Juga lintasannya dibikin mirip dengan arena balap lapangan Victoria, Hongkong. Pengenalan lapangan selama ini sering menjadi hambatan bagi pembalap kita untuk membuktikan ketrampilan. Tiga tahun lalu, prestasi terbaik pembalap Indonesia tercatat atas nama Tinton Suprapto yang, menempati urutan ke-6 dari 30 peserta nomor Hongkong Open. Dalam perlombaan beregu, Indonesia menempati urutan ke-5 dari 10 peserta. Dalam 2 kali perlombaan di Hongkong belakangan ini memang terjadi pergeseran ke atas, namun urutan tersebut tak menanjak jauh. Kegagalan pembalap Indonesia di arena Hongkong, selain kurang mengenal lintasan, juga disebabkan kurangnya koordinasi di antara pembalap. "Pernah saya menempati grid position nomor dua. Tapi lantaran go kart saya ada kelainan, dan tak ada teman yang meminjamkan peralatannya, akhirnya terpaksa peluang yang baik itu lepas dari tangan Indonesia," cerita Tinton. Untuk menempati grid position, penentuannya diambil dari prestasi pembalap dalam latihan. Diangkat sebagai manajer tlm, Tmton Suprapto tampak yakin akan ketrampilan pembalap yang akan dibawanya ke Hongkong, seperti Hanny (Chepot) Wianno, pembalap unggulan Indonesia, Beng Suswanto, Aswin Nasution, Robert Silitonga, maupun TT Suswanto. Lawan yang akan dihadapi di Hongkong, antara lain bekas juara dunia, Terry Fullerton, Garry Emmick, maupun Howard Heath. Manajer Tinton tidak menyebut posisi apa yang dicapai tim Indonesla. Tapi dalam nomor junior maupun wanita -- dengan pembalap Andri, Ade Sukma, Jimmy Lukita, dan Reny Sudiro -- harapan Tinton Suprapto lebih menggebu. Keyakinannya ditumpukannya pada prestasi yang dicapai oleh para pembalap junior tersebut. Misalnya, dalam Kart Race terakhir Ade Sukma menyisihkan Robert Silitonga dan Tony Sudarsono. Sementara Jimmy Lukita merajai nomor Kart Prix di Malaysia bulan lalu. Selisih waktu tempuhnya dengan pembalap senior cuma 2 detik. "Nomor 3 sih bisa," ramal Tinton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus