Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo akan mengkaji ulang komposisi kontingen untuk Asian Games 2023 Hangzhou. Ia tak ingin ada kesalahan dalam memperhitungkan potensi medali yang bisa diraih dalam ajang tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dito mengatakan telah menggelar rapat perdana dengan Komite Olimpiade Indonesia (NOC) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI). "Kemarin itu rapat perdana kami terkait dengan review Asian Games 2023 setelah NOC dan KONI dengan kepengurusan barunya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya minta sekali lagi untuk benar-benar ditinjau ulang untuk dipastikan potensinya. Saya tidak ingin ada kesalahan dalam menghitung ataupun melihat potensinya," ujar Dito saat ditemui di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 31 Juli 2023.
Menteri berusia 32 tahun itu mengungkapkan bahwa raihan medali emas pada ajang serupa edisi 2018 bukan satu-satunya patokan dalam pengiriman kontingen ke Asian Games 2023. "Contoh basket, di Asian Games terakhir itu kita masuk delapan besar, itu harus jadi tolok ukur juga dan ini kami dalam rangka melihat potensi ke depannya," tutur Dito.
Berdasarkan hasil rapat perdana, Dito menyebutkan bahwa, sebanyak 600 atlet dari 32 cabang olahraga sudah masuk dalam daftar nama yang akan berlaga di Asian Games. Namun, jumlah itu masih bisa berubah mengingat pihaknya bakal kembali mengadakan rapat lanjutan.
Asian Games 2023 dijadwalkan berlangsung di Hangzhou, Cina mulai 23 September sampai 8 Oktober 2023. Total ada 481 nomor pertandingan dari 61 disiplin yang berasal dari 40 cabang olahraga.
Ajang ini menjadi prioritas bagi para atlet Indonesia mengingat statusnya yang merupakan salah satu penetapan untuk masuk kualifikasi Olimpiade 2024 Paris. Dito bakal memperhitungkan target dan potensi cabang olahraga yang dapat mendulang medali.
"Saya minta dihitung betul target dan potensi perolehan medali karena tolok ukurnya seperti itu dan kami juga harus menghitung selain prestasi tadi, apa saja yang perlu kami prioritaskan dalam upaya lolos ke Olimpiade 2024," ucap Dito yang juga politikus muda Partai Golkar tersebut.