DI sebuah perkebunan karet di pinggir Kota Sijunjung, Sumatera Barat, seorang remaja putri dapat kesempatan bermain pistol. Usianya menginjak 15 tahun ketika ayahnya memperkenalkan senjata itu. Kini putri tersebut merupakan atlet andalan Indonesia di arena menembak. Dia, Selvyana Sofjan Hosen merebut tiga medali emas -- satu atas nama perorangan dan dua lainnya dari beregu -- dalam Kejuaraan Menembak Asia Tenggara (SEASA) IX di Jakarta, pekan lalu. Ini "untuk pertama kali saya meraih medali emas perorangan di gelanggang internasional," ujar Selvyana, 29 tahun. Medali emas yang direnggutnya adalah dari nomor air pistol. Skornyl 366 dari 400 kemungkinan. "Kalau waktu itu saya tidak tegang, angkanya bisa lebih tinggi," lanjutnya. Apa pasal? Waktu pertandingan berjalan, demikian ceritanya, tiba-tiba perutnya terserang rasa mulas, sehingga konsentrasinya jadi buyar. "Nasib," kata Selvyana. Sejak terjun ke gelanggang olahraga menembak, 1974, dia memang hampir tak terpisahkan dari tim nasional. Pernah diikutinya, antara lain, Kejuaraan Menembak Asia dan SEA Games, selain SEASA. Hanya saja Selvyana belum tercatat sebagai pemegang rekor. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat saya bisa membuatnya," ucap Selvyana yang akan mengikuti Kejuaraan Menembak Asia l981 Di tingkat nasional saingan Selvyana adalah Ny. Lely Sampurno. Mereka silih berganti menguasai turnamen dalam negeri. Tapi Lely masih lebih unggul. "Lely punya waktu berlatih lebih banyak dari saya," katanya. Selvyana, Direktris PT Minas Pagai Lumber Corporation, mengaku dirinya dalam sepekan cuma berlatih dua kali, dibanding Lely tiap hari. Untuk menutupi kekurangannya Selvyana melakukan latihan kering di kamar sendiri selama satu jam tiap hari. "Agar otot tak kaku," katanya. Tapi latihan kering ini --sejak Operasi Sapu Jagat dicanangkan -- tak mungkin lagi dilakukan di rumah, sebab senjata diinstruksikan untuk disimpan di gudang. Guna mempertinggi daya tahan, Selvyana melakukan jogging, senam, atau berenang, secara teratur empat kali dalam seminggu. Ia dulu juga bermain tenis. Tapi ini ditinggalkannya karena bisa menimbulkan kekakuan pada otot. Selvyana akan menikah dengan karyawan Bulog, Adrian, 2 November. Walau tunangannya tak gemar menembak, Selvyana mengatakan dia akan melanjutkan kegemarannya ini selagi masih ada uang untuk latihan. Sekarang ini Selvyana mengeluarkan biaya Rp 15.000 untuk satu kali datang di lapangan tembak. Dua medali emas nomor beregu, masing-masing dari nomor air pistol dan ladies pistol match, diraih Selvyana bersama Lely Sampurno, Erni Sukarno Fudin dan M.F. Sugiarti. Untuk ladies pistol match, tim Indonesia yang terdiri dari Selvyana, Lely, dan Erni juga mencatat rekor baru SEASA. Skor: 1678 -- satu angka di atas prestasi lama. Untuk nomor pistol di tingkat Asia Tenggara ketrampilan putri Indonesia boleh diandalkan. Di tingkat yang lebih dari itu, misalnya, Kejuaraan Menembak Asia atau Asian Games, dominasi dipegang oleh wanita RRC. Total medali emas yang diraih tim putra-putri Indonesia dari SEASA IX adalah sembilan -- 15 buah di bawah pengumpulan regu Muangthai yang menempati urutan pertama. Indonesia berada di urutan kedua di antara enam negara peserta SEASA IX.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini