Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Misi Juara Dovizioso

Ia lebih bersemangat bersama Petrucci.

6 Februari 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Andrea Dovizioso. REUTERS/Heino Kalis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEPANG - Tak ada yang menyangkal jika dikatakan Andrea Dovizioso bisa membuat kejutan di balapan MotoGP 2019. Ia telah membuktikannya dengan menjadi runner-up dalam dua musim terakhir bersama tim Ducati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahun ini, ia pun bertekad tidak akan lagi menjadi nomor dua. "Kami kembali dengan wajah baru dan itulah yang membuat saya optimistis tahun ini bisa meraihnya," ujar Dovizioso.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembalap Italia itu bersama Ducati sepertinya menjadi tim yang paling siap menghadapi musim ini. Mereka menjadi tim produsen pertama yang menggelar peluncuran tim MotoGP di pusat riset Philip Morris International, Neuchatel, Swiss, pada pertengahan bulan lalu. Dalam acara itu, Ducati mengumumkan slogan barunya dengan misi meraih gelar juara, yakni "Mission Winnow".

"Target kami memang ambisius dan kami ingin memboyong titel juara dunia kembali ke Borgo Panigale (markas Ducati)," ujar General Manager Ducati, Corse Luigi Dall’Igna. Terakhir, Ducati mencicipi titel juara dunia pada musim 2007 bersama Casey Stoner.

Kini, menurut Luigi Dall’Igna, Dovizioso akan punya peluang besar meraih gelar juara. Tahun ini menjadi musim ketujuh Dovizioso membela Ducati dan diharapkan bisa mewujudkan impian tersebut setelah dua kali berturut-turut (2017 dan 2018) sukses menduduki peringkat runner-up.

Pada musim 2018 lalu, pembalap berusia 32 tahun ini memulai dengan kemenangan di Qatar. Sayangnya, ia terpuruk di empat seri berikutnya. Meski bisa bangkit lagi di sisa seri balapan berikutnya, Dovi akhirnya harus puas finis sebagai runner-up dengan poin total 245 atau tertinggal 76 poin dari Marquez di posisi puncak.

Dovizioso menganggap pada musim lalu ia gagal karena tampil kurang konsisten. Penyebabnya, menurut pembalap Italia tersebut, dia tidak mempersiapkan diri dengan baik. "Kami membuat kesalahan yang membuat kami finis jauh tertinggal di belakang," kata Dovi.

Musim ini, Dovi lebih bersemangat lantaran akan berduet dengan rekan setim barunya sesama pembalap asal Italia, yakni Danilo Petrucci. Ia menggantikan Jorge Lorenzo yang pindah ke Repsol Honda. Menurut dia, Petrucci merupakan pembalap yang potensial saat membela Ducati selama empat musim di bawah bendera Alma Pramac Racing.

Dovizioso terlihat menyambut Petrucci dengan hangat dan hubungan mereka cukup harmonis. Ini berbeda ketika Dovi berduet dengan Jorge Lorenzo sepanjang tahun lalu. Ia memilih menghindari persaingan secara terbuka dengan pembalap Spanyol tersebut.

"Saya senang dengan situasi kami sekarang," kata Dovizioso. "Saya pikir Danilo adalah orang yang terbuka untuk mencoba bekerja sama. Saya tidak tahu apa yang benar-benar bisa kami buat lebih baik."

Dovizioso mengatakan hubungan yang lebih harmonis di dalam garasi Ducati akan memberi kontribusi bagi tim untuk meraih gelar juara. "Ketika Anda memiliki hubungan yang baik, lebih mudah untuk melakukan segalanya ketika Anda berada di level maksimum."

Rupanya, Petrucci pun cukup antusias bersama rekan barunya. Ia bahkan pindah ke Forli, kampung halaman Dovizioso, agar dapat berlatih bersama dan mengenal Dovi lebih baik. Keduanya melakukan banyak aktivitas bersama. Tak hanya berlatih bersama di atas sepeda motor, semua olahraga pun dilakukan bersama.

"Tinggal bersamanya adalah penting bagi saya karena saya dapat mengambil beberapa rahasia yang dimilikinya dan itu berguna bagi saya pada saat ini," kata Petrucci.

Tanda-tanda kesuksesan sudah mulai terlihat bagi tim Ducati. Kedua pembalap ini sudah membuktikan kemampuan mereka dalam menggunakan mesin GP19. Dalam uji di Valencia, Dovi mampu mencapai waktu tercepat kedua dan Petrucci masuk lima besar. Kemudian pada uji di Sirkuit Jerez, giliran Petrucci kembali mengesankan dengan bertahan di posisi kelima dan Dovizioso di posisi kedelapan.

Hanya, Luigi Dall’Igna masih belum puas atas hasil tes ini. Dia berharap Dovi dan Petrucci masih bisa meraih hasil lebih maksimal dalam uji coba pramusim MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 6–8 Februari. "Di Sepang, kami ingin menguji kinerja mesin dan kami harus mengambil beberapa keputusan terkait dengan mesin kami," kata Luigi Dall’Igna.

Tentunya, kekuatan tim Ducati akan semakin bertambah dengan dukungan Philip Morris Internationalyang juga mensponsori tim Scuderia Ferrari di F1kembali menjadi sponsor utama tim Ducati, sejak produsen Italia ini tampil di MotoGP pada 2003. Sebelumnya, keduanya pernah pecah kongsi selama beberapa musim. Phillip Morris kini kembali memberikan dukungan, meski tak boleh memperlihatkan logo Marlboro pada corak sepeda motor, baju balap, dan seragam tim sejak 2008. MOTOGP | CRASH | AUTOSPORT | NUR HARYANTO


Empat Wajah Baru di MotoGP 2019

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus