Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Muhono Ketemu Ali Sadikin

Pejabat ketua umum PSSI menyatakan sikap tercapai kata sepakat pssi-persija. Pengurus PSSI disusun kembali. Untuk kongres luar biasa Muhono perlu memperhatikan tanggapan kesebelasan bond daerah.

11 Juni 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NAMPAKNYA jalan ke Kongres Luar Biasa PSSI makin licin. Paling tidak itu terlihat dari sikap Pj Ketua Umum, Muhono. Sabtu pekan lalu Muhono sempat menemui Ali Sadikin di Balai Kota. Dalam pembicaraan yang berlangsung sekitar 1 jam dan dihadiri pula oleh Ketua Umum Persija, Urip Widodo, Pj Ketua Umum PSSI itu telah menyatakan sikapnya. Konon Muhono meminta maaf atas SK Bardosono yang antara lain mencopot Erwin Baharuddin selaku Komda Khusus DKI/Komwil II PSSI, sehingga bisa mempengaruhi kelestarian persepakbolaan di Ibukota. (Itulah sebabnya dalam rapat pengurus PSSI pimpinan Muhono yang pertama, Erwin diikut-sertakan). Pertemuan itu juga mencapai kata sepakat bahwa semua pertandingan PSSI yang berlangsung di Jakarta akan diselenggarakan oleh PSSI dan Persija sebagai tuan rumah bersama. Bila konsensus antara PSSI-Persija itu dapat terlaksana dalam praktek, itu berarti satu aspek baru dari kehidupan sepakbola di tingkat nasional. Karena sebelumnya kerjasama semacam itu hampir tak pernah terjadi dan selalu menjadi bahan sengketa. Tapi yang lebih penting dari pertemuan tersebut, adalah tergalangnya kesatuan sikap dalam menghadapi kemelut PSSI. Sehingga mungkin sekali dalam waktu dekat - sebelum 15 Juni ini - Muhono akan merevisi susunan pengurus baru PSSI berdasarkan SK no.11 itu: mencopot Ketua I, Suwarno Suryoputro dan Ketua III Suharjo Suryobroto. Kedua tokoh ini konon akan dikembalikan ke posnya semula, dipersilakan bersama bekas Ketua Umum Bardosono mempertanggungjawabkan masa kepengurusannya. Karena seperti pernah ditegaskan Muhono bahwa dalam Kongres PSSI nanti, Bardosono dkk harus pula ikut mempertanggungjawabkan tindakan-tindakan selama masa pimpinannya. Kembali ke Kongres Luar Biasa PSSI, nampaknya Ketua Harian KONI, Suprayogi, tetap mengharapkan persyaratan AD PSSI dipenuhi. "Kalau menjelang 15 Juni permintaan untuk berkongres dari bond-bond belum mencapai kuorum, saya terpaksa mengorbankan kedudukan saya", kata Suprayogi sesaat menjelang ia meninggalkan Jakarta menuju Moskow. "Itu berarti para anggota PSSI tidak mempercayai saya lagi. Masakan Sri Sultan yang harus mengundurkan diri?" Simpang Siur Suara bond untuk kongres luar biasa memang masih simpang siur. Misalnya Ketua PSBS-Biak, Hendrik Wiradinata yang terkenal sebagai satu-satunya orang yang berani menentang Bardosono dalam Kongres Yogya Desember 1974. Ia mengingatkan, kemungkinan terulangnya adegan di Yogya itu dalam Kongres Luar Biasa yang sedang direncanakan. "Janganjangan ada ulah beo-beo baru di kongres. Hanya bedanya mereka dulu dengan gegap-gempita mengorbitkan Bardosono dan kongres luar biasa PSSI idaman KONI Pusat sekarang justru sebaliknya", kata Hendrik lewat jurubicaranya Vincentius Jauhari (Humas Bupati Teluk Cendrawasih). Hendrik kemudian mengusulkan, lebih baik para komda dan bond yang dulunya secara aklamasi "mendewakan Bardosono, di antaranya Daeng Patompo dkk, secara sportif minta pada Bardosono supaya dia mengalah pada situasi". Ia juga mengingatkan bahwa musyawarah di antara tokoh-tokoh bond dan Komda lebih etektit dan pada yang bersifat massal. Dalam suasana kekeluargaan itu diharapkan akan lahir pula konsep dan fikiran baru Dengan begitu, kata Hendrik yang juga Ketua KONI Dati II Teluk Cendrawasih, biayanya tidak terlalu besar. Tanggapan dari Ketua PSBS-Biak itu paling tidak menunjukkan bahwa antara pusat dan daerah masih ada perbedaan penilaian terhadap situasi kemelut PSSI dan pribadi Bardosono. Itulah sebabnya barangkali, bahwa kawat Pj Ketua Umum Muhono kepada bond-bond di daerah agar menyatakan sikapnya terhadap Kongres Luar Biasa belum mendapat tanggapan yang sepadan. Ini berarti mulai dari sekarang Muhono harus mengintensifkan penggarapannya, terutama terhadap daerah, dalam menghadapi Kongres Luar Biasa yang telah ia tetapkan pada tanggal 5 Agustus nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus