Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

PBVSI Optimis Lagi

Setelah tiga kali turnamen, mutu tim bola volley Indonesia mulai naik. menghadapi Sea Games X PBVSI mendatangkan pelatih dari Jepang. (or)

9 Desember 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LEWAT tahun 60-an, tim nasional bola volley hampir tak pernah lagi mengangkat prestasi di kawasan Asia. Mutunya menjadi rendah, merisaukan PBVSI. Atas dasar itulah bekas Ketua Umum PBVSI, Haryono mengambil gagasan untuk menyelenggarakan kejuaraan antar perkumpulan. Pada turnamen pertama, tahun 1974, hasilnya belum memadai. Tapi setelah ketiga kalinya, grafik mutunya menaik. Itu terlihat dari putaran kompetisi nasional yang diikuti 24 klub putera dan 12 klub puteri dari 16 propinsi di Senayan, Jakarta, 24 s/d 30 Nopember. Tjuk Sugiarto, Ketua Bidang Teknik PBVSI memperlihatkan wajah optimis. "Dengan materi pemain seperti sekarang, saya yakin prestasi tim nasional bisa meningkat," katanya. Sugiarto ada benarnya. Lihatlah, penampilan Eddy Witoko, dari klub Vini Vidi Vici SC, Jakarta, misalnya. Ia tampak makin matang dalam asuhan pelatih Suharsono. Juga Lim Tjun Bok, Lim Sian Bok, dan Heru HP. Di tangan kwartet inilah terletak kunci kemenangan Vini Vidi Vici SC atas klub DLLAJR, Jawa Barat (3-1) dalam pertandingan final. Juara bertahan, DLLAJR diperkuat pemain nasional, antara lain Gugi Gustaman -- angka pertandingan 15-14, 16-14, 13-15 dan 15-10. Di bagian puteri, juaranya adalah klub Maluku, Jakarta yang dimotori pemain nasional, Olce Rumaropen. Di final mereka mengalahkan klub VIO dari Surabaya (3 -0) -- angka pertandingan 15-10, 15-12, dan 16-14. "Kejuaraan nasional antar perkumpulan ini adalah tepat untuk mengejar ketinggalan prestasi kita khususnya di kawasan Asia," sambut ketua Harian KONI Pusat, Suprayogi. Tim bola volley Indonesia tidak dikirim ke Asian Games VIII di Bangkok, karena prestasi mereka dianggap belum memadai "Jadikanlah kenyataan tersebut sebagai cambuk bagi PBVSI untuk berusaha lebih keras lagi," tambah Suprayogi. PBVSI juga menyadari kekurangan mereka. Karena itu, dalam menghadapi SEA Games X di Jakarta, PBVSI mempercepat kedatangan pelatih dari Jepang, Mitshunori. Pelatih klub Nihon Kokan ini akan datang Januari, 3 bulan sebelum pelatnas untuk SEA Games X dimulai. "Sementara pelatnas belum berjalan, Mitshunori akan kita kirim ke daerah-daerah," lanjut Sugiarto. Ketua Umum PBVSI, Wing Wiryawan, mengatakan bola volley nasional selama ini kurang diberi kesempatan. "Bukankah di SEA Games IX di Kuala Lumpur, kita hampir meraih medali emas?" kata Wiryawan. Dari sana tim puteri Indonesia membawa pulang medali perak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus