Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BOGOR - Bilal Bilano optimistis akan lolos ke SEA Games 2019 setelah meraih dua medali emas dalam Kejuaraan Nasional Atletik U-18, U-20, dan Senior 2019. Atlet DKI Jakarta itu menjadi yang tercepat di nomor lari jarak menengah, 800 meter dan 1.500 meter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"SEA Games 2019 mudah-mudahan berangkat, sesuai dengan kebijakan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia dengan hasil yang saya dapat," kata Bilal di sela Kejurnas Atletik 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bilal mencatatkan waktu 4 menit 01,63 detik untuk nomor 1.500 meter dalam kejuaraan yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Senin lalu, itu. Meski meraih medali emas, Bilal tak puas akan hasil pada nomor ini karena ia belum berhasil menembus limit yang ditetapkan PB PASI, yaitu 3 menit 54,00 detik. Apalagi untuk menembus rekor nasional yang dipegang oleh Julius Leuwol dengan waktu 3 menit 46,21 detik.
"Ya, hasilnya kurang memuaskan karena belum menembus limit, tapi alhamdulillah juara satu," ujar Bilal, yang sebelumnya juga meraih medali emas di nomor 800 meter.
Menurut dia, hasil di nomor 1.500 meter itu justru turun dibanding waktu yang dia raih dalam Universiade XXX/2019 di Napoli, Italia, pada Juli lalu, yaitu 3 menit 59,00 detik. Adapun catatan waktu di nomor 800 meter (1 menit 52,54 detik) merupakan catatan waktu terbaik Bilal. Dalam kejuaraan sebelumnya, Jatim Open 2019, Bilal menorehkan waktu 1 menit 52,80 detik.
Namun Bilal tetap optimistis bisa mengikuti perhelatan pesta olahraga Asia Tenggara terdekat, yakni SEA Games 2019 di Manila, Filipina, pada November mendatang dengan memperbaiki kekurangan pada daya tahan tubuhnya. "Semoga saya berani melakukan joging meskipun tidak ada tandem, demi SEA Games, membawa nama Indonesia," kata dia.
Setelah mengikuti kejurnas, mahasiswa semester IV itu akan berkompetisi dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) 2019 di Jakarta pada September mendatang mewakili kampusnya, Universitas Prof Dr Moestopo. Bilal akan turun di nomor 800 meter dan 1.500 meter, yang merupakan spesialisasinya.
Di nomor 800 meter, Bilal juga menjadi yang tercepat mencapai finis dengan waktu 1 menit 52,54 detik. Dia menyisihkan dua pesaingnya asal Banten, yakni M. Habibullah, yang membukukan waktu 1 menit 53,11 detik, dan Budiman Holle, yang menempati posisi ketiga, dengan catatan 1 menit 53,25 detik.
Di kelompok putri, juara nomor 800 meter dan 1.500 meter direbut oleh pelari asal Sumatera Utara, Agustina Manik. Ia melesat saat final nomor lari 1.500 meter senior putri dan meraih posisi pertama dengan catatan waktu 4 menit 39,57 detik.
Bilal Bilano di Kejurnas Atletik 2019 di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu lalu. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Agustina menyisihkan pesaingnya yang harus puas meraih medali perak, Novia Nur Nirwani asal DKI Jakarta, yang mencatatkan waktu 4 menit 41,46 detik. Pelari asal Sumatera Barat, Aprilia Kartina, mendapatkan medali perunggu dengan catatan waktu 4 menit 43,72 detik.
Meski belum 100 persen mengeluarkan tenaganya, Agustina sudah menembus limit PON 2020, 4 menit 45 detik. Namun dia belum mampu menggusur nama Rini Budiarti yang memegang rekor nasional, 4 menit 18,69 detik, juga limit pelatnas senior, 4 menit 34,27 detik.
"Ini merupakan lomba saya pertama kalinya di nomor 1.500. Saya awalnya dari lari 100-400 meter, jadi masih takut-takut," kata Agustina seusai lomba.
Dia menjelaskan, dalam Kejurnas Atletik 2019 ini, dirinya secara bertahap berfokus pada nomor 800 meter dan 1.500 meter. Dia menargetkan bisa mengikuti SEA Games 2019. "Semoga, jika diizinkan mengikuti SEA Games, saya lebih maksimal lagi. Karena SEA Games pertama kalinya, jika terpilih nanti."
Sebelumnya, Agustina meraih medali emas nomor 800 meter putri senior dengan catatan waktu 2 menit 11,31 detik. Urutan kedua ditempati Novita Nur Nirwani dengan catatan waktu 2 menit 12,04 detik dan medali perunggu diraih Absonia Bell asal NTT dengan catatan waktu 2 menit 16,13 detik.
Sementara itu, di nomor lari gawang 400 meter, atlet asal Jawa Barat, Holomoan Binsar Simanjuntak, berpotensi menjadi atlet andalan Indonesia pada masa depan. Ia menjadi yang tercepat dan terpaut jauh, 5,25 detik, dengan pesaingnya dari Jawa Timur, Moh. Reva Putra, yang menempati posisi kedua dengan catatan waktu 57,36 detik. Adapun dengan pelari Bengkulu yang mencatatkan waktu 60,76 detik dan menempati posisi ketiga, Denny Setyawan, catatan waktunya berselisih 8,65 detik. "Saya lebih nyaman di 400 gawang ketimbang di 110 meter," kata Holomoan, kemarin.
Menurut dia, dalam lari gawang 110 meter, posisi gawang terlalu dekat. Namun, pada lari gawang 400 meter, jarak antargawang cukup jauh dan lebih membutuhkan daya tahan tubuh. "Saya cocok di 400 meter karena sesuai basic saya, 800 dan 1.500," kata Holomoan, yang mulai menekuni lari gawang pada 2015 dengan langsung turun dalam Kejurnas Atletik 2015 sampai 2019.
Kini ia menargetkan bisa berlaga dalam SEA Games 2019. Untuk itu, ia terus menggenjot kemampuannya dengan target mempertajam rekor pribadinya, 51,61 detik, ketika mengikuti kejuaraan junior Asia di Jepang pada 2018. "Target pecah rekor pribadi karena ketika latihan seminggu kemarin sudah di 50,66 detik," kata pelari berusia 19 tahun itu. ANTARA | IRSYAN HASYIM | NUR HARYANTO
Tujuh Rekor Nasional
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo