KONI Pusat pernah mengatakan ker sebelasan PSSI tidak akan
dikirim ke SEA Games di Manila kalau tidak akan memperoleh
medali emas. Manajer Syarnubi Said pun pernah putus asa. PSSI
Utama yang dipimpinnya--sesudah 18 bulan--masih belum memuaskan
dalam uji-coba terakhir di Merdeka Games, Kualalumpur.
Ternyata pekan lalu Syarnubi dkk. tertawa lagi, karena ada
pengumuman di Senayan bahwa KONI sudah mendaftarkan PSSI Utama
dalam kontingen ke Manila." Tapi pelatih diganti. Sejak pekan
lalu juga bertugas pelatih impor, Bernd Fischer, yang dibantu
oleh S. Hendarto, Jacob Sihasale, Jopie Timisela.
Endang Witarsa, sekembalinya dari Merdeka Games, menulis surat
kepada Syarnubi. Bunyinya, "Untuk kebaikan bapak, saya harus
mengundurkan diri." Syarnubi mengatakan tidak ada persoalan
pribadinya dengan pelatih nasional itu, tapi rupanya timbul
kesulitan dalam hal pemakaian Lelyana Tjandrawidjaja sebagai
pelatih fisik. Agaknya ada rasa minder di kalangan pemain ketika
dilatih berat oleh seorang wanita. Adalah Endang yang memilih
Lelyana sebagai pembantunya.
Jopie Timisela kemudian dicalonkan menjadi pelatih fisik, tapi
Endang menolak dan menganjurkan Tahir Djide, pelatih fisik para
pemain bulutangkis, supaya dipakai. Ternyata Tahir Djide tidak
bersedia. Maka Endang meminta kepada Presidium PSSI agar Lelyana
dipakai lagi untuk satu bulan. "Jelas dokter Endang melakukan
move yang tak mungkin," kata Alexander Titaheluw, administrator
PSSI Utama. Akhirnya memang Endang Witarsa tak mau lagi datang.
Maka terpilihlah Fischer (14 Oktober) sebagai coach kepala.
Bernd Fischer, 42 tahun, yang dikontrak oleh KONI Pusat dengan
bayaran Rp 3 juta sebulan, sebenarnya baru akan melatih mulai 1
Januari 1982. Ia berada di Jakarta bersama keluarganya sejak
Juli, dan kini tinggal di Hotel Orchid. "Saya di Indnesia ini
dikontrak untuk melatih. Apa pun tugas yang diberikan, saya
terima," katanya ketika Presidium PSSI memintanya segera terjun.
Oran Jerman Barat itu pernah melatih kesebelasan Bermuda
(1969-72) dan Barbados (1972-78). Sebelum dia, sudah lima
pelatih asing berturut-turut gagal di PSSI--terakhir Frans van
Balkom yang digaji Rp 2 juta.
Fischer diberi wewenang penuh untuk mengusulkan calon pemain,
atau menolak pemain PSSI Utama yang ad: sekarang ini. Antara
lain ia mengusulkan supaya dipanggil Taufik Saleh (dilihatnya
dari Porseni Mahasiswa) dan Kasiyadi (waktu PON). Juga
disebutnya tiga nama lain, tapi masih reserve, yakni Metu
Duaramuri, Spieks Pulanda dan Gustaff. Ketiga pemain Ir-Ja ini
tampii bagus dalam PON, meski terlalu santai ketika melawan
kesebelasan Ja-Tim (Niac Mitra).
saik Syarnubi maupun Titaheluw memuji, Fischer yang selalu
bergaul dengan para pemain PSSI Utama setiap ada kesempatan. Ia
konon jugamenanyakan sifat pemain pada orang lain yang
mengenalnya. "Pendekatannya secara psikologis terhadap pemain
juga lebih baik daripada Endang Witarsa," kata Titaheluw.
Sebagai pemula, Fischer juga lebih tegas dalam pembagian kerja,
menurut para asistennya. Ronny Patti selain ditugaskan sebagai
kapten, misalnya, juga membantu Fischer dan Hendarto dalam
penyusunan strategi. Jacob Sihasale bertanggungjawab melatih
kiper, dan Jopie Timisela sebagai pelatih fisik.
Kemampuan Fischer melatih di lapangan memang baru akan
dibuktikan. Tapi kehebatannya sebagai ahli teori sudah tampak.
Baru sehari ia ditunjuk, ia sudah selesai dengan program, yang
disesuaikannya di sana-sini dengan iklim Indonesia. Ia
mengizinkan pemain pulang setiap akhir pekan, tapi ada sanksi
bagi yang terlambat masuk latihan.
Garis besar programnya: Sampai 13 November latihan tiga kali
sehari, masih merupakan latihan umum stamina, daya tahan dan
fisik. Setelah beristirahat dua hari, pelatnas dilanjutkan (1630
November) dengan latihan teknik, taktik 70% dan 30% latihan
fisik. Pemain langsung ke Manila akhir November, agar dapat
menyesuaikan diri seminggu dengan cuaca di Manila. Tanggal 7
Desember, PSSI Utama sudah akan mulai bertanding.
KONI semula menuntut tim sepakbola yang dikirim ke SEA Games
harus merebut medali emas. Tuntutan itu kini agak
mengendur--"minimal mempertahankan kedudukan Indonesia dalam SEA
Games lalu," yakni runner-up. Mungkinkah itu akan tercapai?
Posisi PSSI Utama di Merdeka Games September lalu, kata
Syarnubi, di atas Malaysia dan Thailand, meski Indonesia
dikalahkan juga oleh Malaysia, sedangkan Filipina, Singapura dan
Birma jauh di bawah Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini