Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BEKASI - Persija dan Persib menyatakan setuju atas keputusan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang menghentikan sementara penyelenggaraan kompetisi Liga 1. Penghentian ini dilakukan menyusul adanya insiden pengeroyokan suporter Persija Jakarta oleh pendukung Persib Bandung di Bandung hingga tewas, Ahad lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Manajer Persija Jakarta Ardhi Tjahjoko setuju atas keputusan itu. "Kalau diberhentikan sementara untuk menangani kasus ini, tak masalah," kata Ardhi, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apalagi, kata dia, keputusan untuk menghentikan kompetisi sementara telah dinyatakan semua stakeholder terkait. Di antaranya Kementerian Pemuda dan Olahraga; operator liga, yaitu PT Liga Indonesia Baru; dan PSSI.
Dalam keputusannya, PSSI memang menyebutkan, saat tanpa pertandingan, mereka akan menuntaskan penyelidikan terhadap insiden tersebut. "Jadi keputusan ini harus kami ikuti. Mudah-mudahan bisa diambil hikmah dan ada jalan keluarnya," ujar perwira di TNI Angkatan Udara ini.
Meski kompetisi dihentikan, ujar Ardhi, skuad asuhan Stefano Cuggura Teco itu tetap menggelar latihan. Ismed Sofyan dan kawan-kawan hanya libur sehari, yakni kemarin setelah keputusan liga dihentikan sementara. Ia mengatakan latihan dibutuhkan untuk menjaga kebugaran pemain.
Hal serupa dilakukan Persib. Pelatih kepala Gomez enggan meliburkan anak asuhnya. Menu latihan yang harus dilahap Dedi Kusnandar dan kawan-kawan pun tampak seperti biasa dan tidak mengalami perubahan.
Pemain Maung Bandung-julukan Persib-tetap disiapkan untuk menghadapi pertandingan yang telah ditetapkan sesuai dengan jadwal semula, yakni melawan Madura United di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu mendatang. Namun, akibat keputusan PSSI yang memberhentikan sementara Liga 1, laga melawan Madura pun diundur hingga waktu yang belum ditentukan.
Para pemain juga memaklumi penghentian ini. Kiper Persib Made Wirawan mengatakan kejadian yang membuat pilu seluruh insan sepak bola itu sudah seharusnya tidak terjadi lagi. "Kita enggak mau ada korban seperti itu dan kita berharap itu yang terakhir," ucapnya.
Made menilai diberhentikannya kompetisi mudah-mudahan bisa menjadi titik terang bagi nasib sepak bola Tanah Air ke depan, terutama urusan kedewasaan suporter. Dia berharap kejadian yang menimpa Haringga tidak terulang di kemudian hari dan insiden itu menjadi yang terakhir.
"Menurut saya, dihentikan ini mungkin agar situasi sedikit lebih kondusif buat nanti ke depannya, sehingga bisa jalan lagi dengan lebih baik. Di samping itu, sambil mencari solusi yang terbaik buat suporter biar enggak ada lagi kejadian seperti kemarin," kata Made.
Namun, menurut dia, jika kompetisi dibekukan terlalu lama, akan berimbas bagi pemain. Saat dihentikan, kondisi pemain pun jauh dari siap untuk melakoni sebuah laga. "Mudah-mudahan secepatnya (beres), karena makin lama kita berhenti juga tidak bagus buat kondisi pemain, buat liga juga enggak bagus. Pemain juga persiapan buat AFF nanti, kalau terlalu lama diam kurang bagus, butuh pertandingan buat persiapan AFF nanti," ujar dia.
Gomez pun senada dengan pemainnya. Pelatih asal Argentina ini mengatakan setidaknya harus ada kejelasan tentang berputarnya kembali liga. "Kita ingin tahu kapan kompetisi dimulai lagi," kata Gomez. ADI WARSONO | AMINUDDIN A.S. | IRFAN BUDIMAN
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo