Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pemain Impor di Liga Lokal

Pemain asing diizinkan bermain di Liga Basket Indonesia. Hanya dua pemain per klub.

16 Januari 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Manajer klub basket Aspac Jakarta, Gagan Rahmat, berulang kali berunding dengan tim pelatih. Daftar berisi peringkat pemain asing yang akan direkrut untuk Liga Basket Indonesia (IBL) tahun ini menjadi topik perbincangan mereka. Beberapa nama sudah masuk daftar incaran mereka setelah berkonsultasi dengan sejumlah ahli—termasuk pelatih asing—dan menyaksikan video rekaman pertandingan para pemain tersebut.

Saat mengikuti draft atau pemilihan pemain asing pada 5 Desember lalu, Gagan terlihat santai. Ia sudah tahu siapa pemain yang bakal direkrut. Awalnya, Aspac memilih Jarred Shaw, peringkat pertama dalam daftar incaran mereka. Tapi, karena masalah komunikasi, Aspac akhirnya merekrut center asal Amerika Serikat lain, Pierre Henderson. "Dia adalah salah satu pemain terbesar di liga tahun ini," kata Gagan, Selasa pekan lalu.

Postur Henderson memang bak raksasa, dengan tinggi 2,04 meter dan berat badan 130 kilogram. Henderson menambah armada big man Aspac yang sudah diisi Vincent Rivaldi Kosasih, Kristian Liem, dan pemain naturalisasi Anthony Ray Hargrove Jr. "Kami lebih siap. Target kami juara," tutur Gagan, yang pernah memperkuat klub Satria Muda dan Garuda.

Henderson adalah satu dari 20 pemain asing yang bisa direkrut oleh 11 klub peserta IBL. Kehadiran mereka dinilai akan mengubah warna kompetisi setelah keran pemain asing sempat ditutup selama 20 tahun. Regulasi baru ini meniru era Kompetisi Bola Basket Utama (Kobatama), yang pernah mengizinkan pemain asing pada 1994-1997. "Kami harap pertandingan semakin menarik," kata Direktur IBL Hasan Gozali.

Dalam sesi draft berisi 113 nama pemain asing itu, otoritas IBL hanya membolehkan klub merekrut dua pemain asing. Itu pun salah satunya memiliki tinggi badan maksimal 1,88 meter. Ada sembilan klub yang berhak memilih dua pemain asing. Sedangkan Aspac dan CLS Knights cuma bisa memilih satu pemain. Alasannya, kedua klub itu tahun lalu sudah merekrut dua pemain asing yang menjadi warga negara Indonesia. Aspac meminang Hargrove Jr dan CLS diperkuat Jamarr Andre Johnson. "Pemain naturalisasi itu statusnya kami anggap sama dengan pemain asing," ujar Hasan.

Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Danny Kosasih menilai kehadiran para pemain asing bisa meningkatkan kemampuan dan mental bertanding pemain lokal. Efek ini pernah dia rasakan di era Kobatama. "Pemain Indonesia lebih siap tampil di laga internasional dan menghadapi pemain asing karena mereka sudah terbiasa di liga," ucapnya.

Pebasket Amerika Serikat mendominasi daftar pemain asing. Meski begitu, menurut Hasan, tidak ada kesepakatan khusus agar IBL cuma mendatangkan para pemain dari kawasan Amerika Utara. Sejauh ini para agen pemain yang intens berhubungan dengan IBL memang mewakili para pemain berasal dari Negeri Abang Sam. "Kami lihat rekaman pertandingan dan menghubungi para agen itu," katanya.

Keberadaan agen pemain ini menguntungkan pengelola IBL. Mereka tak perlu repot pergi ke Amerika untuk melakukan verifikasi pemain. Cukup melihat rekaman pertandingan dan memberikan spesifikasi pemain yang diperlukan. "Dari semua nama yang masuk, kami sebar ke klub untuk diseleksi lagi. Mereka punya parameter sendiri menurut kebutuhan tim. Jadi bukan IBL yang menentukan," tutur Hasan.

JaJuan Smith, shooting guard Hang Tuah Sumsel, mengatakan siap berkompetisi di IBL. Pemain 32 tahun asal Tennessee, Amerika Serikat, ini mengaku sudah memetakan kekuatan tim peserta liga. "Saya banyak menonton video pertandingan mereka di YouTube. Pengalaman bermain di Filipina bisa membantu saya memahami karakter pemain Indonesia," kata Smith seusai acara perkenalan pemain asing, Selasa pekan lalu.

Selain membatasi jumlah pemain asing, pengelola Liga menetapkan batas maksimal salary cap atau gaji pemain. Setiap bulan pemain hanya boleh menerima US$ 3.000 atau sekitar Rp 40 juta. Namun, jika satu tim memiliki dua pemain asing, salary cap yang diberikan hanya US$ 4.000. "Gaji ditanggung IBL. Pembiayaan lain-lain, termasuk fasilitas, ditanggung klub," ujar ­Hasan.

Dibanding kompetisi sebelumnya, salary cap kali ini dinilai terlalu rendah. Sebelumnya, ada pemain asing yang digaji hingga US$ 9.000. "Tahun ini segitulah jumlah maksimal yang bisa diberikan pengelola IBL," kata Hasan.

Bukan hanya soal kebijakan pemain asing dan gaji pemain yang berubah, sistem kompetisi pun ikut berganti. Kompetisi IBL tahun ini hanya berlangsung dalam delapan seri dan dimulai pada 20 Januari. Adapun kota penyelenggara pertandingan adalah Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang.

Sebelas tim peserta disebar ke dalam dua divisi. Divisi Merah berisi lima tim, termasuk juara bertahan CLS Knights. Adapun Divisi Putih berisi enam tim. Tiap tim dalam satu divisi akan bertanding dua kali. Kemudian mereka akan menjalani satu laga melawan tim dari divisi lain.

Dengan demikian, selama kompetisi, akan ada 86 pertandingan. Jauh lebih sedikit ketimbang musim lalu sebanyak 198 laga. Pertandingan All-Stars juga dihapus. Hasan mengatakan durasi kompetisi memang pendek, harus selesai sebelum Agustus karena persiapan SEA Games.

Konsep pembagian divisi ini menyerupai sistem Liga Basket Amerika (NBA) dan akan diterapkan untuk musim selanjutnya. Dengan sistem ini, tim yang berlaga di IBL akan bersaing memperebutkan posisi terbaik di divisi masing-masing agar bisa lolos ke putaran final. "Tidak ada lagi tim pindah divisi musim depan," ucap Hasan.

Gabriel Wahyu Titiyoga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus