Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TERPILIH menjadi Ketua Badan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) periode 2017-2021 membawa berkah tambahan bagi Asfinawati. Aktivis hak asasi manusia ini bisa mengobati kerinduannya pada piano.
Piano merupakan bagian dari hidup Asfinawati, 40 tahun. Sejak sekolah dasar sampai kuliah di Universitas Indonesia, Depok, dia hampir tidak pernah absen les piano. Ia juga menyambi sebagai guru piano setiap akhir pekan pada 2000-2006.
Setelah itu, jemarinya tidak lagi menari di atas tuts piano. Dia tenggelam dalam kesibukannya sebagai Direktur LBH Jakarta pada 2006-2009, dilanjutkan menjadi advokat lepas. "Di rumah tidak ada piano. Enggak mampu beli, ha-ha-ha...," kata Asfinawati kepada Tempo seusai pelantikan Ketua YLBHI di kantornya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa pekan lalu.
Penantian panjang perempuan yang akrab disapa Asfin itu terbayar sejak dia ikut pemilihan Ketua YLBHI, beberapa bulan lalu. Sebab, di kantor LBH Jakarta—satu gedung dengan LBH Indonesia di Jalan Diponegoro—terdapat sebuah keyboard. "Lumayanlah, bisa main lagi," ujarnya.
Numpang main piano itu membawa Asfin ke panggung penggalangan dana LBH Jakarta, yang diselenggarakan bersama Tempo Institute, di Galeri Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Desember lalu. "Itu hasil latihan beberapa belas menit," kata Asfin, tertawa. Acara itu juga menampilkan pianis Ananda Sukarlan.
Saking getolnya bicara musik, Asfin menganalogikan kondisi negara dengan musik klasik. Menurut dia, pasca-reformasi 1998, Indonesia ibarat orkestra yang menuju puncak lagu tapi gagal mencapai klimaks. Saat ini iramanya cenderung turun. "Butuh konduktor yang kuat. Kalau tidak, jadinya hanya suara-suara keras di sana-sini," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo