Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pembalap WSBK Michael Van Der Mark Bukan Asli Pribumi Belanda

Berdasarkan penelusuran Tempo, darah Ibu Michael Van Der Mark, Juliet Matitaputty separuhnya Ambon.

17 Oktober 2017 | 14.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pembalap World Superbike Michael van der Mark ditunjuk untuk menggantikan Valentino Rossi di MotoGP Aragon pada 24 Setpember 2017. (michaelvandermark.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Ambon - Michael Van Der Mark, Pembalap Yamaha WSBK, bukanlah pribumi asli Belanda, negara kelahirannya. Berdasarkan penelusuran Tempo, darah Ibu Michael Van Der Mark, Juliet Matitaputty separuhnya Ambon. Darah Ambon itu berasal dari nenek Michael Van Der Mark, Yohana Matitaputty. Yohana yang menikah dengan warga Belanda melahirkan Juliet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kakak saya pindah ke Belanda sekitar tahun 1950," kata Yesayas Matitaputty, adik nenek Michael Van Der Mark yang masih tinggal di Ambon kepada Tempo, Senin 16 Oktober 2017.

Baca: Nenek Pembalap Michael Van Der Mark Pergi dari Ambon Karena RMS?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Yesayas, Yohana Matitaputty berangkat ke Belanda bersama kakaknya. Yohana dilahirkan dari rahim Juliana Iskak dari Jawa sementara suaminya berdarah Ambon, Zadrack Matitaputty. Di akun Instagram @michaelvdmark, Van der Mark mengatakan ibunya memang berasal dari Ambon. "Ibu saya adalah 50 persen Indonesia," kata Van der Mark, yang mengunggah foto dia sedang memeluk ibunya di garasi pit, beberapa waktu lalu.

Sejak Joke--panggilan nenek Michael Van Der Mark--di Belanda, mereka tidak pernah pulang ke Indonesia. Kecuali, ibunya Juliet sempat mampir ke Indonesia pada 2006. "Ibu Michael mengunjungi sanak saudara di Ambon," ucapnya.

Meskipun berada di Belanda, kata Yesayas, Keluarga Michael tidak sekalipun melupakan budaya leluhurnya. Hal tersebut diungkapkan Yesayas ketika Ibu Michael Van Der Mark berada di Ambon, ia tak hanya mengunjungi situs-situs bersejarah, pantai bahkan mencicipi semua makanan tradisional khas ambon seperti Papeda, ikan bakar lengkap dengan colo-colo.

Lanjut Yesayas, di Belanda pun mereka tetap mempertahankan nilai-nilai budaya Maluku. Keluarga Michael Van Der Mark masih mempertahankan penggunaan baniang dan baju cele yakni pakaian adat tradisional Maluku saat acara pernikahan keluarga atau kerabat di Belanda.

Baca: 5 Fakta Pembalap WSBK Michael Van Der Mark yang Berdarah Ambon

“Mereka sangat mencintai budaya Maluku, sejak kecil Joke mengajarkan budaya Maluku sehingga tertanam di diri mereka walau mereka bermukim di Belanda," katanya.

Michael Van Der Mark sempat mencuat saat Yamaha Racing menunjuknya untuk membalap di MotoGP Aragon menggantikan Valentino Rossi yang saat itu sedang cedera. Namun Michael Van Der Mark tak jadi turun karena Rossi nekat membalap.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus