Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Atletik merujuk pada istilah yang menyatakan salah satu cabang olahraga. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), atletik termasuk cabang olahraga yang dilakukan di luar dan memerlukan kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan, yang terdiri atas jalan, lari, lompat, dan lempar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Zikrur Rahmat dalam buku Atletik Dasar & Lanjutan (2015), kata atletik berasal dari bahasa Yunani, yaitu athlon atau athlun, yang berarti pertandingan atau perjuangan. Lantas, apa itu atletik?
Pengertian Atletik
Melansir Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan (2021), atletik merupakan aktivitas jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang harmonis dan dinamis. Selain itu, atletik juga dapat didefinisikan sebagai salah satu unsur dari pendidikan jasmani dan kesehatan, serta komponen-komponen pendidikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Senada dengan hal itu, mengacu pada Competitor: Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga (2018), cabang olahraga atletik adalah aktivitas fisik jasmani atau latihan fisik yang berisikan gerak-gerak alamiah atau wajar. Atletik telah dilakukan sejak awal peradaban manusia dengan berbagai cara.
Kemudian, menurut laman repository.unipasby.ac.id, atletik adalah olahraga tertua dan induk dari semua cabang olahraga. Hal tersebut terjadi, karena gerakan-gerakan di dalam atletik berasal dari cabang-cabang olahraga lain yang telah lama dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu berjalan, berlari, melompat, dan melempar.
Sejarah Atletik
Berikut asal-usul atletik dunia dan di Indonesia:
Sejarah Atletik Dunia
Sekitar 400 SM, bangsa Irlandia telah melakukan gerakan-gerakan olahraga yang mirip dengan atletik masa kini. Menurut seorang pujangga Yunani, Humeros dalam buku “Illiad” mengatakan bahwa atletik diperkirakan sudah ada sejak 1100 SM, seperti adu tinju, gulat, dan perlombaan kereta kuda.
Pada 776 SM di Yunani, terdapat pesta olahraga yang diberi nama sebagai Olimpiade Kuno (The Ancient Olympic Games) dengan nomor pertandingan, lari, gulat, tinju, pentathlon, pankration, dan pacuan kuda. Sementara di Romawi pada 186 SM, olahraga yang banyak digemari kala itu berkaitan dengan adu kejantanan atau gladiator.
Sejarah Atletik di Indonesia
Masuknya cabang olahraga atletik ke Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda. Pada awal 1930-an, atletik ditetapkan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah-sekolah. Pada saat itu pula dibentuk organisasi yang menangani kompetisi atletik, yaitu Nederlands Indische Athletiek Unie (NIAU).
Manfaat Atletik
Melansir laman Bhimsen Adarsha Secondary School, terdapat beberapa manfaat dari olaharaga atletik, antara lain:
Manfaat Fisik
Atletik membantu meningkatkan kebugaran fisik secara keseluruhan dengan melatih kekuatan otot, kelincahan, fleksibilitas, dan daya tahan kardio. Berpartisipasi dalam olahraga atletik juga membantu melatih koordinasi bagian tubuh secara bersama-sama, seperti melempar bola sambil berlari dengan kecepatan penuh.
Manfaat Mental
Manfaat atletik juga mencakup kesejahteraan psikologi, mulai dari mengurangi tingkat stres, penambahan level percaya diri, peningkatan keterampilan berpikir kognitif, hingga mengelola emosi dengan lebih efektif. Berdasarkan sebuah studi menunjukkan bahwa atletik memacu produksi endorfin yang dapat membantu meningkatkan suasana hati dan tingkat konsentrasi.
Manfaat Sosial
Partisipasi olahraga atletik bersama-sama dalam tim mendorong kerja sama, pengembangan kepemimpinan, keterampilan komunikasi, dan penyelesaian konflik. Selain itu, bermain dalam tim juga memberikan kesempatan untuk setiap main agar membangun hubungan dengan pemain lain dan memantapkan diri sebagai bagian dari komunitas.
Jenis-Jenis Atletik
Terdapat tujuh macam nomor perlombaan atletik untuk pria dan perempuan, meliputi:
Jalan Cepat
- Pria: 10 kilometer, 20 kilometer, 30 kilometer, dan 50 kilometer.
- Perempuan: 3 kilometer, 5 kilometer, 10 kilometer, dan 20 kilometer.
Lari
- Pria: 100 kilometer, 200 kilometer, 400 kilometer, 800 kilometer, 1.500 kilometer, 3.000 kilometer, 5.000 kilometer, 10.000 kilometer, marathon, 110 meter gawang, 4x100 meter estafet, dan 4x400 estafet.
- Perempuan: 100 kilometer, 200 kilometer, 400 kilometer, 800 kilometer, 1.500 kilometer, 3.000 kilometer, 5.000 kilometer, 10.000 kilometer, marathon, 100 meter gawang, 4x100 meter estafet, dan 4x400 estafet.
Lempar
- Pria: lempar lembing, lempar cakram, lontar martil, dan tolak peluru.
- Perempuan: lempar lembing, tolak peluru, dan lempar cakram.
Lompat
- Pria: lompat tinggi, lompat jauh, lompat tinggi galah, dan lompat jangkrik.
- Perempuan: lompat tinggi dan lompat jauh.
Pancalomba
- Perempuan: lari 100 meter gawang; tolak peluru; lompat tinggi (hari ke-1), serta lompat jauh dan lari 800 meter (hari ke-2).
Saptalomba
- Perempuan: lari 100 meter gawang; lompat jauh, lempar lembing, dan lari 200 meter (hari ke-1) serta lompat tinggi, tolak peluru, dan lari 800 meter (hari ke-2).
Dasalomba
- Pria: lari 100 meter, lompat jauh, tolak peluru, lompat tinggi, dan lari 400 meter (hari ke-1) serta lari 110 meter gawang, lempar cakram, lempar lembing, lompat tinggi galah, dan lari 1.500 meter (hari ke-2).