Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - MotoGP membuat perubahan pada peraturan bendera kuningnya menjelang perhelatan Grand Prix Andalusia di Sirkuit Jerez, Spanyol, akhir pekan ini. Perubahan ini dilakukan setelah insiden bentrokan antara Marc Marquez dan Alex Rins pada balapan MotoGP Spanyol akhir pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembalap motor Franco Morbidelli mengatakan keputusan untuk mengubah peraturan bendera kuning diputuskan dalam rapat yang digelar Kamis, 23 Juli 2020. Poin aturan yang diubah adalah soal kapan tepatnya pembalap harus memperlambat laju motornya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika sebelumnya para pembalap diharuskan melambatkan kecepatan ketika melihat dua bendera kuning berkibar, kini pembalap harus melambat meski hanya melihat satu bendera kuning. "Jadi mulai sekarang, ketika kami melihat satu atau dua bendera kuning, kami harus melambat. Jika kami meningkatkan kecepatan akan mendapat penalti. Jadi ini adalah aturannya sekarang," kata dia, dikutip dari Motorsport, Jumat, 24 Juli 2020.
Franco Morbidelli mengatakan sepakat dengan keputusan perubahan aturan ini. Ia mengatakan peraturan anyar ini bisa meningkatkan keamanan para pembalap. Sebab, selama ini para pembalap masih sering gas pol meski melihat bendera kuning berkibar. "Ini akan diberlakukan mulai dari berlatih, kualifikasi, hingga balapan," ujar dia.
Bentrokan antara Marquez dan Rins bermula saat ajang kualifikasi di Sirkuit Jerez pada Sabtu, 18 Juli 2020. Pada latihan bebas ketiga, Marquez terlihat menutup jalan Rins. Akibat kejadian itu, Rins gagal mengukir waktu lebih cepat. Ia terlihat kesal dan mengangkat tangan serta memukul motornya.
Setelah menelusuri lebih lanjut, MotoGP tidak memberikan sanksi kepada Marc Marquez yang menutup jalan Rins. Alasannya, karena ada bendera kuning sesaat sebelum Marquez menutup jalan Rins di lintasan.