Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pertaruhan Negeri Tetangga

31 Agustus 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEJAYAAN pernah dicicipi tim Malaysia pada Tour d'ISSI, 27 tahun silam. Saat itu, tim negeri tetangga ini diperkuat oleh Ali Hasan, salah satu pembalap terbaiknya. Kali ini mereka kembali datang dengan lima pembalap jempolan. Tak sekadar ingin mengulang kenangan manis itu, mereka hendak menjajal kekuatan tim Indonesia sebagai persiapan menjelang SEA Games 2003.

Yang terjadi, Malaysia justru disuguhi pembalap-pembalap lapis kedua. Sejumlah pembalap andalan Indonesia tidak berlaga. Ini membuat mereka kecewa karena telanjur mempertaruhkan bintang-bintangnya. "Karena tim Indonesia tidak lengkap, kami akan malu kalau kalah," ujar Zulaihi Seri, manajer tim Malaysia.

Sampai akhir pekan lalu, Zulaihi masih bisa tersenyum. Dari lima pembalap yang dibawanya, empat di antaranya berhasil menjuarai etape. Mereka adalah Hardi, yang berjaya di etape Jakarta-Cianjur, Mahazir Hamad, yang melahap jalur Bandung-Tasikmalaya, Musairi Musa, yang berjaya di etape Purwokerto-Pekalongan, dan Syahrul Neeza Razali, yang mampu menjuarai etape Semarang-Yogyakarta. Kemenangan itu membawa tim Malaysia memimpin klasemen sementara, disusul tim Jawa Barat.

Banyak cara dilakukan tim Malaysia untuk mempertahankan keunggulan itu. Empat kawannya selalu melindungi Suhardi dari kejaran pembalap lain. Dengan begitu, mereka membidik dua sasaran sekaligus: membiarkan Hardi terus memakai kaus kuning (sebagai tanda pemegang catatan waktu tercepat) dan membukukan catatan waktu terbaik untuk tim. Dalam setiap etape, "Kami ingin memastikan Suhardi tetap memakai kaus kuning. Tapi, kalau ada peluang, saya akan mencobanya," kata Musairi Musa.

Sebelumnya, para pembalap Malaysia juga sudah ditempa dalam sejumlah perlombaan besar, seperti Tour de Langkawi, Eagle Tour of Malaysia, Tour of Sabah, dan Jelajah Mesra PDRM. Empat perlombaan itu selalu dihadiri pembalap tangguh dari mancanegara.

Itu sebabnya Amin Suryana dan kawan-kawan dari tim Jawa Barat tidak bermimpi muluk-muluk. Mereka mengakui saingannya, tim Malaysia, amat hebat. Kata Rudi Dwi Yanuar, pelatih tim Jawa Barat, "Tim Malaysia lebih matang karena sering mengikuti perlombaan internasional."

Sapto Yunus

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus