Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Pesona Si Raksasa Lembut

Pebasket Shaquille O'Neal membawa rezeki besar bagi Miami Heat. Gelar juara pun diburu.

1 November 2004 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KOMPETISI baru dibuka pekan ini, tapi Miami Heat sudah panen rezeki. Karcis pertandingan di stadion American Airlines, kandang klub ini, sudah ludes terjual. Televisi pun berlomba-lomba untuk menyiarkan penampilan Miami Heat. Jangan heran jika Pat Riley, bos klub ini, sering mengumbar senyum. "Ini musim yang luar biasa. Kami harus berterima kasih pada Shaq," katanya.

Biang keajaiban itu memang datang dari Shaq yang bernama lengkap Shaquille O'Neal. Pebasket andal ini diboyong oleh Miami Heat dari Los Angeles Lakers sejak Juli lalu. Ia ditukar dengan tiga pemain: Lamar Odon, Caron Butler, serta Briant Grant. Itu pun belum cukup. Pat Riley harus mengeluarkan US$ 29,4 juta (sekitar Rp 264 miliar) per tahun untuk menggaji pebasket dengan tinggi badan 2,16 meter itu. Inilah gaji termahal di antara bintang-bintang yang berlaga di kompetisi Asosiasi Bola Basket Nasional (NBA) Amerika Serikat.

Hanya, fulus yang akan dikantongi Miami Heat akan sepadan atau lebih besar dibanding pengeluarannya. Klub ini mendapat rezeki dari penjualan hak siar. Televisi ESPN, TNT, dan ABC secara bergantian akan menyiarkan penampilan Heat sepanjang musim ini. Sebelumnya hanya dua klub yang mampu membetot perhatian TV seperti ini, yakni Lakers dan Houston Rockets. Jangan lupa, Heat juga mendapat panen dari penjualan kaus dan cendera mata. Kaus bernomor 32 seperti yang dipakai O'Neal laris manis. Pertama kali diiklankan di internet, dalam dua jam saja, 400 helai kaus yang disediakan langsung habis dipesan.

Lelaki 32 tahun itu memiliki sejuta pesona untuk memukau penggemarnya. Dia pernah tiga kali mempersembahkan gelar juara NBA buat LA Lakers. O'Neal pernah pula tiga kali menyabet gelar pemain terbaik. Selain bermain basket, ia juga seorang artis. Dua albumnya, Shaq Diesel dan Shaq Fu: Da Return, meraih platinum. Dia pun pernah membintangi tiga film, Blue Chip, Kazaa, dan Steel, kendati tidak terlalu laris. Lalu, bersama Bruce Willis, Demi Moore, dan Sylvester Stallone, ia membangun jaringan restoran Planet Hollywood.

O'Neal menikmati kepindahannya ke Miami. Agustus lalu, dia membeli rumah mewah di pinggir pantai Star Island seharga US$ 18 juta (sekitar Rp 162 miliar). Rumah berlantai dua dengan delapan kamar tidur ini berdiri di lahan seluas lima hektare. Fasilitasnya lengkap, ada lapangan tenis, lapangan squash, gimnasium, dan dok kapal. "Saya menyukainya karena kamar anak saya persis bersebelahan dengan kamar tidur utama yang saya tempati," ujarnya. O'Neal beristrikan Shaunie dan memiliki satu putri berusia lima tahun, Amirah.

Hari-hari di Miami pun dijalaninya dengan rileks. Dia pernah mengajak putrinya jalan-jalan ke kebun binatang. "Saya mengenakan wig dan baju samaran sehingga tak ada seorang pun akan mengenali saya," katanya sambil ter-senyum.

Kalau ada gangguan, itu datangnya dari sebuah berita yang dimuat oleh media massa, September lalu. Dikabarkan, O'Neal pernah memba-yar Rp 9 miliar untuk menutup mulut seorang wanita yang jadi selingkuhannya. Berita ini bersumber dari pengakuan Kobe Bryant, rekan se-kaligus seterunya di Lakers. O'Neal tentu saja mati-matian membantah. Tapi yang lebih repot baginya adalah meyakinkan putri dan istrinya bahwa kabar itu tidak benar.

Kendati begitu, di hadapan penggemarnya, O'Neal yang dijuluki Si Raksasa Lembut selalu tampak ceria. Saat hadir di stadion American Airlines, 4 Oktober lalu, dalam acara perkenalan, ia pun tak kehilangan selera humor. Pemain dengan berat badan 165 kilogram ini sempat ditanya wartawan tentang kekuatan fisiknya. Dia lalu menjawab dengan kalem, "Silakan Anda maju ke sini, saya akan memukulmu bila ingin tahu."

Sekarang O'Neal hanya butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan rekan-rekan barunya di Miami Heat. Dalam pertandingan pra-musim, penampilan Heat masih kurang meyakinkan. Meski sempat menang empat kali termasuk atas juara bertahan Detriot Pistons, mereka dihantam Houston Rocket 75-85.

Buat memperbaiki penampilan Heat, kuncinya pada kekompakan tim. Me-ngenai hal ini, O'Neal tidak terlalu risau karena ia merasa semakin akur dengan Dwyane Wade, pemain berusia 22 tahun, yang juga menjadi andalan Heat. Dia menyukai kecepatan Wade di lapangan. Dipadu dengan kekuatan fisik O'Neal, niscaya akan menjadi kombinasi yang ampuh bagi Miami Heat.

Bersama Heat, O'Neal menyimpan motivasi tinggi. Dia ingin menambah koleksi tiga gelar juara yang diraihnya untuk bisa mengejar rekor Kareem Abdul Jabbar, yang sudah mengoleksi enam gelar. "Saya berharap bisa meraih tiga gelar juara lagi bersama Heat," katanya dengan seringainya yang khas.

Impian O'Neal bukan tidak mungkin diraih. Kekuatan klub-klub yang bertanding di ajang NBA musim ini amat merata. Karena kepindahan pemain, kini tak ada lagi tim "goliath". Lakers tak lagi diunggulkan seperti saat masih diperkuat O'Neal. Juara bertahan Detriot Pistons juga tak lebih hebat dari yang lain.

Jangan heran bila Pat Riley sangat optimistis Heat bisa menjadi juara, sekaligus menebus kegagalan musim lalu, yakni terhenti di putaran kedua babak playoff. "Memiliki pemain paling dominan di liga (O'Neal) akan membantu kami. Saat ini adalah waktunya bagi kami," katanya.

Nurdin Saleh


Tiga yang Bersinar

Shaquille O?Neal hanya satu dari sekian banyak bintang yang akan membetot perhatian di ajang NBA musim ini. Masih ada sederet pemain yang diperkirakan akan bersinar. Inilah di antara mereka.

LeBron James LeBron James adalah sosok muda yang cukup fenomenal di ajang NBA. Pria kelahiran Ohio, 30 Desember 1984, ini pada musim lalu terpilih jadi Rookie of The Year, yang termuda sepanjang sejarah NBA. Membela Clevland Cavaliers, ia memang tampil amat mengesankan. Setiap pertandingan, rata-rata 20 poin ia petik. Dia juga mencetak poin tertingginya saat melawan New Jersey, yakni 41 poin. Kini LeBron memiliki ambisi besar untuk membawa timnya berprestasi lebih tinggi. ?Saya tak punya keinginan lain kecuali tampil di playoff,? katanya.

Kobe Bryant Bersama Shaquille O?Neal, Kobe Bryant pernah membuat LA Lakers sangat disegani. Tapi di luar lapangan keduanya tidaklah akur. Kini setelah O?Neal hengkah ke Miami Heat, Kobe punya kesempatan untuk membuktikan bahwa kehadirannya amat berarti untuk Lakers.

Pemain kelahiran Philadelphia, 23 Augustus 1978, ini dikenal bermental baja. Meski terjerat kasus tuduhan pelecehan seksual yang hingga kini masih terus disidangkan, dan saat bertanding kerap diejek penonton, penampilannya lumayan stabil. Musim lalu, saat harus berkonsentrasi menghadapi persidangan, dia rata-rata masih mampu mengemas 24 poin dalam tiap penampilannya.

Yao Ming Raksasa dari Cina ini merupakan lawan sepadan bagi O?Neal dalam duel satu lawan satu. Badannya yang besar (tinggi 2,1 meter dan berat 147 kg) tak menghalangi kelincahannya. Dia tenang dan permainannya cukup konsisten.

Musim lalu, Yao Ming bisa menceploskan rata-rata 17,5 poin dan sembilan rebound dalam setiap pertandingan. Mulai berlaga di NBA pada 2002, pemain Houston Rockets ini selalu terpilih dalam tim All-Star. Houston pun enggan melepasnya. Dia diikat dengan gaji US$ 5 juta per tahun.

Lelaki 24 tahun ini sekarang mendapat rekan yang sepadan, Tracy McGrady, pindahan dari Orlando Magic. Inilah yang membuat Rockets semakin diperhitungkan oleh lawan-lawannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus