Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

PON Papua Ditutup, Tongkat Estafet Tuan Rumah Diserahkan kepada Aceh dan Sumut

Atlet dan ofisial masing-masing kontingen bersuka cita dalam defile penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

15 Oktober 2021 | 18.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pertunjukan kembang api pada penutupan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (15 Oktober 2021). ANTARA/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet dan ofisial masing-masing kontingen bersuka cita dalam defile penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang diadakan di Stadion Lukas Enembe, Kabupaten Jayapura, Jumat, dan diiringi dengan lagu "Torang Bisa".

Mereka berjalan dengan penuh semangat yang beberapa di antaranya mengabadikan momen ini dengan kamera ponsel. 
Penuh bahagia, mereka berjalan ke tengah Stadion Lukas Enembe lengkap dengan atribut yang menunjukkan identitas daerah mereka.

Pada akhir defile bendera masing-masing kontingen berkibar di tengah-tengah stadion.

Mereka yang mengikuti defile adalah perwakilan atlet dan ofisial masih bertanding dalam tiga hari sebelum penutupan.

Mayoritas atlet yang berlaga dalam PON ini sudah kembali ke daerah masing-masing karena sudah menyelesaikan kompetisi lebih dulu dan untuk mematuhi aturan penyebaran COVID-19 selama pandemi.

Sejumlah penari mementaskan tari saman pada penutupan PON Papua di Stadion Lukas Enembe, Kompleks Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (15 Oktober 2021). ANTARA/Nova Wahyudi


Upacara penutupan PON Papua dimeriahkan artis-artis nasional termasuk NOAH, Saykoji, Iwa K, Yura Yunita, Andi Rianto, selain juga selebritas lokal asal Papua seperti Nogei, Blasta Rap Merauke, Kork Papua, M.A.C, dan Manggo Rap.

Penonton upacara penutupan PON, sebagaimana pada pembukaan, juga dibatasi sampai maksimum 25 persen dari total kapasitas normal stadion sebanyak 40 ribu orang.

Penonton dan tamu VIP yang akan mengikuti upacara penutupan akan menggunakan undangan sebagai syarat masuk dan bukan lagi menggunakan kartu identitas PON atau gelang.

Tamu VIP akan mempunyai hologram khusus yang diverifikasi oleh pasukan pengamanan presiden.

Dalam upacara itu, Papua secara resmi menyerahkan tongkat estafet pelaksanaan PON kepada Aceh dan Sumatera Utara yang bakal menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Tanah Air selanjutnya pada 2024

Penyerahan tongakat dilakukan setelah penurunan bendera PON yang menandai berakhirnya PON Papua diiringi dengan lagu "Bagimu Negeri".

Setelah itu, Gubernur Papua Lukas Enembe didampingi Ketua Harian PB PON Papua Yunus Wonda mengembalikan bendera PON kepada Ketua Umum Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat Marciano Norman.

Kemudian, Marciano menyerahkan bendera PON kepada perwakilan dari Aceh dan Sumatera Utara yang bakal menjadi tuan rumah PON 2024.

Marciano lebih dulu menyerahkan bendera PON kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, Taqwallah, yang mewakili Gubernur Aceh Ir. H. Nova Iriansyah.

Setelah itu, Marciano juga memberikan tongkat estafet tuan rumah PON kepada Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi.

Usai prosesi penyerahan bendera PON kepada tuan rumah 2024, Aceh menampilkan tarian Ratoh Duek, sedangkan dari Sumatera Utara mempertontonkan tarian adat khas Nias, Karo, Toba.

PON 2024 bakal bergulir untuk kali pertama di dua provinsi. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Menpora Nomor 71 tahun 2020 tentang penetapan pemerintah provinsi Aceh dan pemerintah Sumatera Utara sebagai tuan rumah pelaksana Pekan Olahraga Nasional XXI tahun 2024.

Selanjutnya: Gubernur Papua Berkata Kita Berjumpa di Ufuk Barat


Gubernur Papua Lukas Enembe mengucapkan salam perpisahan seiring berakhirnya gelaran PON Papua 2021 dalam upacara penutupan.

"Kita akan berpisah dari ufuk timur matahari terbit, Tanah Papua. Dan kita akan berjumpa lagi dalam PON XXI di ufuk barat matahari terbenam yaitu Aceh dan Sumatera Utara," ucap Lukas Enembe.

Selain mengucapkan salam perpisahan, Gubernur Lukas Enembe juga turut mengucapkan selamat kepada peraih juara umum gelaran PON XX Papua 2021, Jawa Barat.

Diharapkan keberhasilan Jawa Barat ini bisa menjadi cambuk bagi provinsi lain untuk meraih prestasi di gelaran PON berikutnya.

"Selamat kepada provinsi yang meraih juara umum pada PON XX Papua 2021, semoga prestasi itu bagi cambuk bagi provinsi lain pada pon berikutnya," ucap Lukas.

Pada PON XX Papua 2021 ini, kontingen Jawa Barat meraih gelar juara umum dan mempertahankan kedudukan sebagai juara bertahan dengan koleksi 133 medali emas, 105 medali perak, dan 115 perunggu.

Kontingen DKI Jakarta menempati posisi kedua dengan perolehan 110 medali emas, 91 medali perak, dan 100 perunggu. Posisi ketiga ditempati tim Jawa Timur yang mengumpulkan 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu.

Sementara, tim tuan rumah Papua mengoleksi 93 medali emas, 66 medali perak, dan 102 perunggu. Tim Papua menempati posisi keempat.

PON Papua berlangsung sejak 2 Oktober lalu. Kontingen Jawa Barat berhasil mempertahankan gelar juara umum dengan koleksi 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggi. DKI Jakarta di posisi kedua dengan 110 emas, 91 perak, dan 100 perunggu. Jawa Timur di urutan ketiga dengan 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu.

Sementara, tim tuan rumah Papua mengoleksi 93 medali emas, 66 medali perak, dan 102 perunggu. Tim Papua menempati posisi keempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus